Tahuna, SMA Negeri 2 Tahuna laksanakan pembelajaran daring 98 persen dan sisanya 2 persen adalah pembelajaran luring.
Kepala SMA Negeri 2 Tahuna, Fredrika N Sasundu SPd Senin (02/11) menyampaikan, sampai sekarang proses pembelajaran luring dan daring berjalan aman dan lancar.
“Ada 119 Siswa disekolah kami dan pembelajaran luring para walikelas turun lansung mengantar modul pembelajaran kepada para siswa dan nanti dijemput kembali setelah satu minggu sesudahnya,” ungkapnya.
Pada pandemi covid-19 saat ini ditambahkan Fredrika bahwa penerapan protokol kesehatan sangat diutaman baik memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
“Kami juga bekerjasama dengan Pemerintah desa untuk meminjam HP bagi para siswa dan nanti dari sekolah membantu memberikan paket data,”Jelas Fredrika.
Memang lanjut Fredika bahwa siswa yang belajar luring itu karena HP mereka rusak dan juga mereka tidak memiliki HP karena orang tua yang kurang mampu.
“Walikelas turun langsung mengantar modul pembelajaran dan satu minggu kemudian dijemput lagi dan kalau siswa tidak puas maka guru matapelajaran akan mengunjungi langsung rumah siswa,” ungkap Fredika.
Disini lanjut Fredika bahwa biaya para guru turun pembelajaran luring dananya dibiayai melalui dana BOS.
“Kami saat ini memiliki guru ASN 17 orang, guru THL 2 orang, dan guru honor ada 6 orang serta saat ini kami kekurangan guru ASN bahasa indonesia, PKN, ekonomi dan antisipasi itu diisi dengan guru THL dan honorer,” Jelas Fredika.
Sementara Dona Tamaka S.Pd Guru bahasa Jerman mengungkapkan, pembelajaran luring dilaksanakan setiap minggu sekali.
“Khusus daring siswa kami paling jauh ada di pulau mahengetan, para, beng darat, Nusa Tabukan, bebalang dan pulau Kalama dan para siswa disana mencari jaringan dipantai dan gunung,”jelasnya.