Manado, infosulut.id – Pekerjaan seorang guru sangatlah mulia, karena dari gurulah lahir para penerus bangsa ini. Lihatlah para guru ini, mereka tidak pernah lelah dalam mengajari anak didiknya. Guru senantiasa mempunyai sikap sabar dalam mengatasi perkembangan kemampuan anak didiknya. Guru senantiasa mengajar tanpa pamrih, bahkan sekiranya tidak dibayar pun ia akan tetap mengajar.
Pahlawan tanpa tanda jasa itulah yang patut digelarkan kepada para guru dan salah satunya adalah Jolanda Angeliea Tumbel seorang guru kelas 3 di Sekolah Dasar Negeri 100 Manado.
Perjuangan Guru setara dengan perjuangan Pahlawan. Pendidikan tanpa tanda jasa memiliki tugas amat berat untuk menghasilkan generasi bangsa yang baik di masa depan.
Terkadang peran guru terlupakan seperti angin lewat begitu saja oleh sejarah. Punya peran yang sangat begitu penting bagi bangsa dan negara ini, bebaskan rakyat dari kebodohan.
Guru yang masih berumur 32 Tahun ini pun bercerita bahwa mengajar di masa pandemi Covid-19 kali ini banyak sekali tantangan yang dihadapi dirinya.
“Kami para guru saat ini kesulitan dalam mendidik karena para siswa tidak bisa berkomunikasi secara tatap muka langsung,”kata guru yang tinggi badan 150 cm ini.
Guru yang lahir di Tanah Jawa Kulon Progo ini pun menceritakan bahwa pembelajaran dalam jaringan (Daring) kurang efektif bagi siswa kelas rendah dan kadang siswa lambat dalam menyelesaikan tugas karena tidak dipantau guru secara langsung dan ini sangat berbeda dengan belajar luar jaringan (Luring) dimana guru memperhatikan siswa secara langsung.
“Mamang ada orangtua yang tidak mendukung siswa dalam belajar daring yang membuat guru kadang merasa pembelajaran daring menjadi sangat tidak efektif,”jelas anak kesayangan dari Emmi Sudayati dan Maxi Tumbel ini.
Lanjut guru yang hobi masak dan belanja ini bahwa Siswa yang tidak ada kuota data sangatlah dirugikan karena mereka tidak bisa mengikuti pembelajaran untuk menerima materi.
“Saya dalam mengajar daring memakai Whatsapp, Ipad (goodnotes app&, ScreenRecorder) digunakan untuk merekam penjelasan pelajaran Matematika yang memerlukan penjelasan lebih detail, misalnya penjumlahan dan pengurangan serta lainnya,” ungkap Jolanda yang saat ini tinggal di Kima Atas.
Lanjutnya, motivasi menjadi guru karena ingin mencerdaskan anak bangsa sebagai generasi penerus bangsa Indonesia dan berharap Covid-19 ini bisa cepat berlalu agar anak – anak bisa belajar lebih efektif lagi.
Penulis : Julkifli Madina