Minut, infosulut.id – Pahlawan tanpa tanda jasa itulah yang patut digelarkan kepada para guru salah satunya Hotmauli Margaretha Monica Simbolon, S.Pd guru ekonomi di SMK Negeri 2 Likupang Barat yang terletak di Pulau Talise Kabupaten Minahasa Utara.
Perjuangan Guru setara dengan perjuangan Pahlawan. Pendidikan tanpa tanda jasa memiliki tugas amat berat untuk menghasilkan generasi bangsa yang baik di masa depan.
Terkadang peran guru terlupakan seperti angin lewat begitu saja oleh sejarah. Punya peran yang sangat begitu penting bagi bangsa dan negara ini, bebaskan rakyat dari kebodohan.
Guru yang masih berumur 27 Tahun ini pun bercerita bahwa mengajar di masa pandemi Covid-19 kali ini banyak tantangannya.
“Mengajar di masa pandemi saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di SMKN 2 Likupang Barat di Pulau Talise ini kami tidak memiliki jaringan internet yang baik sehingga untuk mengakses informasi tambahan dalam pelajaran sedikit terkendala,”ungkap Hotmauli yang lahir di Manado pada 24 Agustus 1994 ini.
Guru yang suka dengar musik ini melanjutkan, Listrik disini hanya menyala dari jam 6 sore sampai jam 1 subuh sehingga waktu untuk mengerjakan pekerjaan yang harus menggunakan listrik sangat terbatas dan ini juga menjadi salah satu kendala dalam proses KBM khususnya mata pelajaran yang memerlukan praktek seperti teknik perkantoran, OTK Keuangan, simulasi digital dan lainnya.
“Siswa kami juga disini ada yang tinggal di pulau seberang dan transportasi pun terbatas. Jadi kalau mereka mau datang ke sekolah harus menyebrang menggunakan perahu dan kalau hujan, atau Angin Kencang dan berombak siswa tidak bisa ke Sekolah,” jelas guru yang beragama Katholik dengan tinggi 155 cm ini.
Harap dia, semua warga, khususnya warga sekolah agar tetap peduli dan mengikuti aturan yang ada dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19 supaya Pandemi ini cepat berlalu dan semua aktivitas bisa berjalan lagi seperti biasanya.
“Sangat bersyukur sekarang ini kasus Covid-19 sudah mulai berkurang, tapi kita jangan sampe lengah akan prokes,”kata Simbolon yang juga ketua jurusan OTKP di Sekolah tersebut.
Dia pun menjelaskan, menjadi guru di Daerah kepulauan yang mempunyai banyak kekurangan dan keterbatasan, maka harus rela berkorban dalam artian memberikan waktu dan tenaga untuk menunjang proses belajar dan kemajuan sekolah.
Penulis : Julkifli Madina