Saat Terima Dubes Jerman, Wagub Kandouw : Dubes Puji Kerukunan di Sulut Menjadi Contoh Dunia

oleh -186 views

Manado, Infosulut.id – Wakil Gubernur Sulut, Drs Steven Kandouw menerima langsung kunjungan Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Ina Lapel di Kantor Gubernur pada Jumat ( 28/01/2022 ).

Wakil Gubernur didampingi juga Asisten 1 dan para pejabat eselon 2 Pemprov Sulut.

Wakil Gubernur Sulut, Drs Steven Kandouw kepada sejumlah wartawan usai menerima kunjungan Dubes menyampaikan, Pemprov Sulut sangat terhormat dikunjungi Dubes Jerman dan ini pertama kali beliau mengunjungi wilayah Indonesia Timur terutama di Sulut.

” Kami Sulut merasa terhormat dan bangga di Kunjungi Kedubes Jerman dan ini adalah hal yang baik dan positif guna menjalin hubungan baik dengan Jerman,”ungkap Wagub Kandouw.

Lanjut Kandouw, Kedubes juga sangat salut dan memuji kerukunan antar umat beragama yang terjalin di Sulut sampai saat ini.

” Beliau sangat suka kerukunan di Sulut,” katanya, Sulut menjadi percontohan toleransi di Dunia.

Kedubes juga datang di Sulut Kata Wagub, karena meresmikan Museum Holocaust yang dibangun komunitas Yahudi di Minahasa, pada Kamis (27/1) kemarin.

” Dia bangga Museum Holocaust bisa berdiri di Indonesia khusus di Kabupaten Minahasa Provinsi Sulut,” jelas Wagub.

Dijelaskan Wagub, Museum Holocaust satu – satunya di Asia Tenggara ada di Indonesia, Minahasa, Sulut.

” Kita harus bangga dengan adanya musium ini dan tentunya ini hal yang positif dalam membangun jalinan kerjasama antara Sulut dan Jerman,”katanya.

Wagub pun menambahkan, Dubes Jerman pun memberikan sinyal yang positif untuk membangun kerjasama antara Sulut dan Jerman dimana akan ada banyak kerjasama akan terjalin.

” Kami tinggal menunggu utusannya datang ke Sulut kerjasama akan dijalin nanti,”tegas Kandouw.

Diketahui, Museum Holocaust adalah Museum yang dibuka untuk pertama kalinya di Asia Tenggara atas inisiatif komunitas Yahudi di Minahasa.

Museum ini diresmikan bertepatan dengan peringatan hari Holocaust internasional atau peringatan terhadap kejadian yang dapat menjadi pelajaran universal dan Jerman mendukung upaya perlawanan terhadap rasisme, anti-Semitisme, dan semua bentuk intoleransi.

Holocaust merupakan insiden pembantaian, penyiksaan, dan pembunuhan massal terhadap kaum Yahudi oleh rezim Nazi. Peristiwa itu terjadi pada 1941-1945.

Pada 27 Januari 1945, Uni Soviet memukul mundur Jeman dan mereka masuk ke kamp konsentrasi Auschwitz di Polandia. Lebih dari satu juta orang dibunuh di kamp konsentrasi itu.

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa kemudian menetapkan 27 Januari sebagai hari peringatan internasional untuk menghormati para korban Holocaust.(Kifli).