Manado, Infosulut.id – Kepala Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Sulut, dr Grace Punuh M.Kes buka kegiatan In House Traning (IHT) Implementasi kurikulum merdeka (IKM) bagi para pendidik dan tenaga kependidikan di SMK Negeri 2 Manado pada Senin (04/06/2022).
Hadir juga mendampingi Kadis Punuh Kepala Bidang Pembinaan SMK, Debby Mamangkey, S.Pd, MAP dan Pengawas SMK, Vony Tambuwun , M.Pd serta dihadiri juga para Kepala SMK Se-Kota Manado.
Kepala Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Sulut, dr Grace Punuh M.Kes saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan, kepada para Kepala Sekolah maupun pendidik atau guru harus melaksanakan IKM ini karena kurikulum merdeka belajar sangatlah menguntungkan siswa itu sendiri.
” Kami juga meminta kepada para Kepsek agar dalam penetapan kurikulum jangan asal memilih lihatlah situasi kondisi sekolah agar para siswa tidak dirugikan,”jelas Punuh.
Memang kata Punuh, dengan IKM khususnya SMK pembelajaran 70 persen praktek dan 30 persen teori maka diharapkan bisa melahirkan para siswa yang siap kerja dengan mempunyai keahlian yang mumpuni.
” Setiap pelajar harus memenuhi 6 profil pelajar Pancasila yakni, beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; mandiri; bergotong-royong; berkebinekaan global; bernalar kritis; dan kreatif,” ungkap Punuh.
Sementara melalui Kepala SMKN 2 Manado, Robbyn Koloway menyampaikan semua gurunya ikut IHT IKM
“IHT IKM ini sangatlah bermanfaat dan bisa menentukan nasib masa depan para generasi berikut dalam membangun negara ini,”katanya.
Diketahui, Profil Pelajar Pancasila ini dicetuskan sebagai pedoman untuk pendidikan Indonesia. Tidak hanya untuk kebijakan pendidikan di tingkat nasional saja, akan tetapi diharapkan juga menjadi pegangan untuk para pendidik, dalam membangun karakter anak di ruang belajar yang lebih kecil. Pelajar Pancasila disini berarti pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Pelajar yang memiliki profil ini adalah pelajar yang terbangun utuh keenam dimensi pembentuknya. (Kifli).