Ada 9 Sekolah SMA di Bolmong Ikut IHT IKM di SMAN 1 Passi

oleh -192 views

Bolmong, Infosulut.id – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah mengeluarkan kebijakan tentang pengembangan Kurikulum Merdeka kepada satuan pendidikan.

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Pembelajaran akan lebih maksimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan memperkuat kompetensinya.

Melalui kurikulum ini, guru dapat memilih perangkat ajar untuk menyesuaikan kebutuhan belajar dan minat masing-masing peserta didik. Kurikulum Merdeka nantinya akan digunakan untuk seluruh satuan pendidikan mulai dari PAUD,TK, SD, SMP, SMA/SMK, Pendidikan Khusus dan Kesetaraan. Namun ada perbedaan dari Kurikulum Merdeka Belajar dengan kurikulum sebelumnya.

Kurikulum Merdeka menjadi opsi tambahan dalam rangka pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kemendikbud Ristek juga akan melakukan pengkajian ulang pada tahun 2024 mendatang. 

Kurikulum ini merujuk pada pandemi Covid-19 yang memiliki banyak kendala dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan. Sebelumnya ada Kurikulum 2013 yang diterapkan dalam pembelajaran saat sebelum pandemi.

Pada masa pandemi Covid-19 tahun 2020-2021, Kemendikbud Ristek mengeluarkan kebijakan penggunaan Kurikulum Darurat yang menjadi rujukan kepada satuan pendidikan.

Kurikulum Merdeka dikembangkan dengan lebih fleksibel dan berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.

Karakteristik yang digunakan dalam kurikulum ini yakni pembelajaran berbasis proyek untuk mengembangkan soft skill dan karakter sesuai profil pelajar PancasilaFokus kepada materi esensial sehingga ada waktu untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar antara lain: literasi dan numerasiFleksibilitas guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai kemampuan peserta didik

Keunggulan yang didapatkan dengan menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar antara lain sebagai berikut.

1. Materi menjadi lebih sederhana, mendalam dan fokus pada materi yang esensial. Oleh karenanya, peserta didik dapat belajar lebih dalam dan tidak terburu-buru

2. Lebih merdeka atau guru memiliki keleluasaan untuk mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik. Sekolah juga memiliki wewenang untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan satuan pendidikan dan peserta didik

3. Lebih relevan dan interaktif yang mana pembelajaran melalui kegiatan proyek yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih aktif dan mengeksplorasi isu-isu aktual

Kurikulum Merdeka ini pada tahun ajaran baru ini akan diterapkan maka sudah banyak para guru-guru mengikuti In House Training (IHT).

Terpantau pada Kamis (14/07/2022) kemarin sebanyak ratusan guru dari 9 SMA di Bolmong ikut IHT yakni tuan rumah SMAN 1 Passi, SMAN 1 Dumoga, SMAN 2 Dumoga, SMA Swadarma Werdi Agung, SMA Kristen Dumoga, SMA Kristen Budiluhur, SMA Swadarma Mopugat dan SMAN 1 Poigar sangat antusias mengikuti In House Training (IHT) Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).

Kepala SMAN 1 Passi, Herlina Bae mengatakan, semua gurunya diikutkan dalam IHT dan kegiatan berlangsung sejak pagi hingga sore.

“Kami berharap apa yang mereka dapatkan bisa diimplementasikan kepada siswa,”ungkapnya.

Hal yang sama juga diharapkan Kepala SMAN 2 Dumoga, Surasdin Dj Modeong, S. Pd. Kata dia penerapan kurikulum merdeka akan segera dilakukan maka para guru harus cepat paham akan kurikulum baru ini.

“Kalau mereka sudah paham maka akan diajarkan kepada para siswa terutama siswa baru,”jelas Kepsek Surasdin.(Kifli).