Minahasa, Infosulut.id – Proyek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kurikulum Merdeka.
Proyek penguatan profil pelajar Pancasila menjadi penting dilaksanakan dengan alokasi waktu khusus guna memberi kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.
SMA Negeri 2 Langowan salah satunya mengali minat bakat siswa lewat praktek kerja kewirausahaan siswa yang dikembangkan untuk menggali potensi ekonomi dari konten lokal yang memiliki daya jual melalui usaha membuat roti manis.
Kepala SMA Negeri 2 Langowan, Novie Hernie Paendong pada Selsa (30/08/2022) menyampaikan, keahlian para peserta didik melalui praktek kewirausahaan mempuyai tujuan pembelajaran agar peserta didik mampu dan dapat membuat roti manis yang memiliki daya jual.
“Tujuan khusus dari proyek ini yaitu merancang strategi untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal, terlibat dalam kegiatan ekonomi rumah tangga untuk menghasilkan karya bernilai jual dan kegiatan lainnya, menumbuhkembangkan budaya berwirausaha, serta membuka wawasan tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, serta siap untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas,”ungkap Kepsek.
Lanjut Kepsek, adapun Profil Pelajar Pancasila yang ingin dikembangkan dari proyek ini adalah gotong royong, mandiri, dan kreatif. Dalam gotong royong, Peserta didik bekerja sama dalam kelompok untuk membuat roti dan bekerja sama dalam menghadapi serta encari solusi atas semua permasalahan yang ada. Untuk mandiri, peserta didik mampu mengembangkan diri membuat roti sesuai dengan prosedur kerja, merancang strategi dalam mengambil kesimpulan dan keputusan secara mandiri. Sedangkan untuk kreatif, peserta didik mampu menghasilkan gagsan dan karya, kreatif dalam memodifikasi berbagai macam bentuk roti dan rasa yang lezat yang mempuyai daya jual.
Sementara melalui Stenly Rantung guru prakarya dan kewirausahaan di SMAN 2 Langowan ini mengatakan, pembuatan roti (Tata Boga) ini menjadi salah satu ekstrakurikuler siswa di sini.
“Di samping itu akan kita kembangkan menjadi salah satu unggulan di sekolah ini sehingga harapan dari semua pihak bahwa SMA juga mampu memberikan keterampilan akan terwujud sehingga mampu menjawab lulusan SMA yang belum bisa melanjutkan ke perguruan tinggi salah satunya ini solusinya. Dengan memberi bekal keterampilan, mereka bisa membuka home industri sendiri dengan bekal yang mereka peroleh,”ungkapnya.
Fikli Tololiu didampingi Yukio Palar siswa kelas 12 MIPA 1 di SMAN 2 Langowan ini menuturkan bahwa mereka sangat bangga bisa mempunyai keahlian bisa membuat roti manis dan ini adalah modal ketika lulus nanti.
“Ya kalau kami mau lanjut kuliah bisa kami kembangkan usaha membuat roti manis ini agar bisa mendapat penghasilan lebih,”ungkap mereka.
Kata dia, ilmu yang didapat saat praktek ini sangatlah bermanfaat dan ini akan terus kami kembangkan.(Kifli).