Manado, Infosulut.id – Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) dan Perguruan tinggi swasta seluruh Indonesia berencana menggelar aksi demonstrasi memprotes kebijakan pemerintah dalam hal ini Kemendikbudristek yang dinilai tidak adil terhadap perguruan tinggi swasta.
Kebijakan yang tidak bisa diterima oleh APTISI adalah penghapusan tunjangan profesi dosen dan komersialisasi Lembaga Akreditas Mandiri (LAM). Aksi ini akan digelar di ibu kota, seperti Istana Merdeka serta Kemendikbudristek.
Sementara itu Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia( Aptisi) Wilayah XVI-B Sulut Dr Debby Ch Rende MSi mengajak pimpinan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan Dosen se Sulawesi Utara untuk ikut bergabung dengan pimpinan PTS dan para dosen di seluruh Indonesia bahkan Mahasiswa untuk menyuarakan keadilan.
Aptisi Wilayah Sulut akan hadir dalam aksi demonstrasi yang bakal digelar selama 3 hari sejak 27 hingga 29 September. Titik aksi bakal dipusatkan di dua lokasi yaitu istana kepresidenan dan kantor Kemendikbud.
Rende menyatakan Aptisi Sulut dan sejumlah PTS di Sulut akan bergabung degan ribuan pimpinan PTS seluruh Indonesia yang akan hadir.
Rende yang menjadi tuntutan massa aksi nanti masih konsisten meminta 5 poin tuntutan, diantaranya :
1. Hentikan RUU sisdiknas yg sangat liberal.
2. Bubarkan LAM PT berorientasi bisnis
3. Bubarkan komite Uji Kompetensi , yang tidak sesuai undang-undang dan kembalikan ke perguruan tinggi masing-masing.
4. Menyelesaikan audit kinerja pengabungan PTS yang bertahun tahun tidak selesai, dan perijinan prodi yg lambat membutuhkan waktu ertahun tahun.
5. Naikan KIP Untuk PTS kecil
“Aksi ini demi kepentingan bersama dan demi majunya PTS-PTS di Sulut juga. Saya berharap semua PTS dan dosen di Sulut untuk ikut ambil bagian aksi ini, ” ujar Rende.(Rony).
Pemerintah Dinilai Tak Berpihak PTS, APTISI Sulut Gelar Demo ke Jakarta
