Manado, Infosulut.id – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) pertama kali menggelar lomba pidato kerukunan 2022 antar siswa SMA/SMK/MA Se-Sulut.
Kegiatan tersebut dibuka langsung Ketua FKUB Sulut, Pdt Lucky Rumopa, M.Th pada Selasa (27/09/2022) di Aula Mapalus Kantor Gubernur yang dihadiri juga staf khusus Gubernur bidang pendidikan Anne Dondokambey, Dikda Sulut, Kemenag Sulut, dewan juri, para guru pendamping dan para Siswa-Siswi peserta lomba.
Dalam laporan ketua Panitia, Janny J Kopalit menyampaikan, lomba ini dimotori FKUB bekerjasama dengan Dikda Sulut dan Kemenag Sulut dan kegiatan ini adalah yang pertama kali dilaksanakan di Sulut dengan didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Sulut.
” Kegiatan ini akan menjadi agenda tahunan FKUB dengan tema pada Tahun ini generasi Z dalam memperkuat toleransi dan kerukunan beragama di Sulut,”ungkap Kopalit.
Lanjut dia, maksud dan tujuan yaitu dalam rangka memperingati HUT Provinsi Sulut ke 58 dan program kerja dari FKUB Tahun 2022 serta untuk mengembangakan pemahaman konsuktiv tentang kerukunan di pelajar serta untuk mengembangkan keagamaan yang dilandasi oleh nilai – nilai kerukunan.
” Pelaksanakaan kami bagi 3 tahap yakni tahap satu pengisihan mulai hari ini Selasa 27-30 Sebtember 2022 di aula mapalus kantor Gubernur,”kata dia.
Untuk tahap 2 katanya, adalah semi final yang akan berlangsung 17 Oktober 2022 akan dipilih 12 Siswa terbaik dari 18 orang siswa peserta dan pada grand final pada 18 Oktober 2022 dari 12 orang siswa akan dipilih 6 terbaik para juara yakni juara 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan juara 7 adalah juara bersama bagi 6 orang siswa yang sisanya
“Para dewan juri ada 5 orang perwakilan dari 5 agama,”ungkapnya.
Sementara dalam pembukaan melalui Ketua FKUB Sulut, Pdt Lucky Rumopa, M.Th mengatakan, ada 98 sekolah yang mengutus siswanya mengikuti lomba pidato kerukunan ini.
” Ini akan direncanakan menjadi agenda nasional bukan hanya tingkat Provinsi,”kata dia.
Lanjut dia, Ini perlu diperjuangkan karena dianggap sangat penting dalam menjalin kerukunan di Sulut
” Lomba ini salah satu bagian yang sangat penting dalam mengukur kehidupan toleransi di Sulut apalagi
Kota Manado dan Kota Tomohon menjadi Kota tolerasi tertinggi di Indonesia,”ungkap dia.
Dia pun berharap agar kerukunan yang ada di sulut bisa menghasilkan generasi muda yang berkualitas.(Kifli).