Bitung, Infosulut.id – Puluhan siswa SMK Negeri 2 Bitung antusias mengikuti materi terkait Jurnalistik dan Menangkal Hoaks dalam rangkaian kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan yang digelar, Senin (31/10/2022).
Materi pertama Pengantar Pers dan Jurnalistik disampaikan oleh Ketua Majelis Etik Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Manado Yoseph E Ikanubun. Salah satu guru Since Petiunaung menjadi moderator dan memandu jalannya pelatihan ini.
Dalam materinya, Ikanubun memaparkan mulai dari pengertian dan sejarah pers, pengertian dan kerja-kerja jurnalistik, serta terkait profesi wartawan.
“Sulut tercatat dalam sejarah pers Indonesia karena lahir sebuah koran di zaman sebelum kemerdekaan, namanya Cjahaja Siang tahun 1868 di Minahasa,” ujar Ikanubun yang juga Ahli Pers dari Dewan Pers ini.
Materi selanjutnya disampaikan oleh Ketua Jurnalis Pendidikan Sulut (JPS) Julkifli Madina yang membahas tentang Tekhnik Reportase dan Wawancara. Dia juga mengulas tentang bagaimana mempersiapkan sebuah reportase dan wawancara.
“Persiapan yang baik dalam sebuah proses reportase dan wawancara akan berpengaruh pada saat kita melakukan liputan,” ujarnya.
Pada materi ketiga, Ikanubun memaparkan bagaimana Mengenali dan Menangkal Hoaks serta sikap publik ketika berhadapan dengan hoaks. Dia juga menjelaskan tentang pengertian serta jenis-jenis misinformasi dan disinformasi yang berkembang.
“Misinformasi adalah informasi yang salah, namun orang yang membagikannya percaya itu benar. Sedangkan disinformasi adalah informasi yang salah dan orang yang membagikannya tahu itu salah. Ini disengaja,” ujarnya.
Dia juga mengingatkan para siswa agar secara bijak menggunakan media sosial, serta tidak ikut menyebarkan informasi yang belum diketahui secara pasti kebenarannya.
“Karena dampaknya bagi penyebar hoaks adalah persoalan hukum. Sedangkan bagi publik, hoaks itu juga bisa memprovokasi dan memicu konflik,” ujar Pemimpin Redaksi DetikManado.com ini.
Pada materi terakhir, Julkifli membahas tentang Tekhnik Penulisan Berita. Dia mulai dengan membahas pengertian, nilai, unsur dan struktur berita. Selanjutnya para siswa diberi kesempatan untuk menulis sebuah berita pendek dan mempresentasekan hasil tulisan mereka.
“Tulisan para siswa ini sudah baik, dan kami memilih 6 siswa terbaik,” ujar Julkifli.
Kepala SMK Negeri 2 Bitung, Meryati Taengetan SPd mengatakan, LDK merupakan bentuk program pengembangan siswa.
Tujuannya memberikan pembekalan kepada para siswa dalam memupuk semangat jiwa kebangsaan dan nasionalisme. Selain itu juga mempersiapkan para siswa menjadi pemimpin yang memiliki keterampilan sebagai pemimpin.
“LDK juga bertujuan untuk membangun kemandirian, rasa percaya diri, tanggung jawab, disiplin, serta menghormati orang lain,” ujarnya.
Harapannya kegiatan ini memberikan dampak positif terhadap sikap, perilaku, dan karakter siswa dalam hal semangat kebangsaan dan nasionalisme karena para siswa merupakan generasi muda penerus bangsa yang ada di garis depan untuk membangun bangsa,” jelas dia.
Taengetan menyatakan bahwa program LDK bagi siswa SMKN 2 Bitung sangat penting karena remaja di usia ini adalah kelompok remaja yang sedang membangun jati dirinya.
Nilai-nilai yang ditanamkan selama pelatihan tentunya nilai-nilai dasar positif seperti disiplin dan tanggung jawab, yang tentunya akan lebih mudah tertanam dalam diri mereka karena pada masa tersebut mereka sedang berada dalam periode mencari jati diri.
“Itulah sebabnya SMKN 2 Bitung melaksanakan program pelatihan ini sebagai program tahunan bagi para calon pengurus OSIS,” ujarnya.
Taengetan mengatakan, pada hari terakhir ini adalah materi tentang Jurnalistik dan Menangkal Hoax, dan ini sangat penting bagi mereka sebagai calon pemimpin nanti.
“Dengan majunya perkembangan zaman saat ini, dunia digitalisasi terus berkembang dan banyak informasi hoaks terus beredar, maka belajar menangkal informasi hoaks ini sangatlah penting bagi mereka apalagi sebagai pengurus OSIS nanti,” kata dia.
Dia menambahkan, pelatihan jurnalistik juga sangat penting diketahui oleh para siswa. Pekerjaan jurnalis masuk pada pilar ke 4 demokrasi yakni sebagai kontrol sosial.
“Kalau tidak ada jurnalis maka bangsa ini akan berjalan miring dan korupsi serta kejahatan akan terus terjadi karena tidak ada kontrol dari media,”ungkap dia.
Ketua Panitia Haedir Anwar SPd menyampaikan bahwa kegiatan LDK dilakukan 3 hari mulai dari Kamis 28 Oktober – Senin 31 Oktober 2022.
“Untuk pesertanya ada 70 siswa dari kelas X dan XI yang diutus dari keterwakilan kelas. Mereka juga merupakan calon pengurus OSIS,” ungkap Anwar. (Kifli).