Manado, Infosulut.id – Puluhan siswa SMA Negeri 2 Manado, Selasa (8/11/2022), mengikuti Pelatihan Jurnalistik yang digelar di aula sekolah tersebut.
Pelatihan Jurnalistik yang bekerjasama dengan Jurnalis Pendidikan Sulut (JPS) ini dibuka secara langsung oleh Kepala SMA Negeri 2 Manado Berty Boy Dondokambey SPd.
“Pelatihan kali ini sangat penting untuk pengetahuan serta ketrampilan siswa dalam hal menulis serta melakukan liputan. Karena bisa meliput berita, dan juga mengenali dan menangkal hoaks,” ujar Dondokambey.
Dia mengatakan, pelatihan itu juga sebagai bagian dari Kurikulum Merdeka yakni yang terkait dengan kemampuan literasi serta penguatan profil pelajar Pancasila.
“Ini penting bagi para siswa, juga terkait dengan kemampuan menulis,” ujarnya.
Dondokambey mengatakan, ada program di mana para siswa juga turun ke lapangan untuk melihat situs-situs budaya yang ada di Sulut.
“Dengan kemampuan menulis, maka para siswa diharapkan bisa menyusun laporan tentang situs budaya itu. Tentang waruga misalnya, apa kegunaannya,” papar dia.
Tampil sebagai pemateri pertama adalah Yoseph E Ikanubun, Ahli Pers dari Dewan Pers, yang membahas tentang Pers dan Jurnalistik.
Dia mengulas terkait sejarah, pengertian dan fungsi pers, wartawan, jurnalis, dan reporter serta jenis-jenis media massa.
“Wartawan adalah orang yang secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik. Ini diatur dalam pasal 1 ayat 4 UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers,” ujar Pemimpin Redaksi DetikManado.com ini.
Dia memaparkan, kegiatan jurnalistik itu meliputi mencari, memperoleh, memiliki,menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi di media massa.
“Nah media massa ini terdiri dari media cetak, media elektronik, serta media siber,” ujar Ikanubun yang juga kontributor Liputan6.com ini.
Pada sesi kedua, Ketua JPS Julkifli Madina membahas tentang Tekhnik Reportase dan Wawancara. Dia mengulas tentang pengertian reportase dan wawancara, serta bagaimana mempersiapkan dan menjalankan reportase serta wawancara.
“Reportase dan wawancara ini penting karena menjadi bagian dari kerja-kerja jurnalistik,” ujar Madina.
Para siswa kemudian diberi kesempatan untuk melakukan simulasi singkat bagaimana tekhnik wawancara yang baik.
Ikanubun kembali tampil di sesi ketiga dengan membahas topik tentang Mengidentifikasi dan Menangkal Hoaks. Dimulai dengan pengertian hoaks, jenis-jenis hoaks, serta bagaimana cara menangkalnya.
“Hoaks adalah berita bohong. Ini banyak beredar atau disebar di media sosial,” ujarnya sambil menambahkan, agar para siswa tidak mudah untuk menyebar informasi yang belum teruji kebenarannya.
Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sulut Agustinus Hari tampil di sesi terakhir dengan menyampaikan materi tentang Tekhnik Menulis Berita. Hari juga mengulas tentang pengertian, jenis, nilai, struktur, dan unsur berita.
“Unsur berita itu dikenal dengan 5W+1H. Yakni what, who, where, when, why serta how. Ini harus ada dalam sebuah berita,” papar Hari yang juga Pemimpin Redaksi Barta1.com ini.
Setelah semua materi rampung, para peserta dibagi dalam kelompok serta melakukan simulasi menulis berita pendek terkait kegiatan pelatihan jurnalistik tersebut. Setelah itu para siswa mempresentasekan berita yang ditulis.
“Kami merasa bangga karena ternyata adik-adik siswa SMA Negeri 2 Manado ini ternyata memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan wawancara serta menulis berita,” ujar Hari. (Kifli).