Manado, Infosulut.id – Situasi dan kondisi alam yang terjadi di awal tahun 2023 ini seperti banjir bandang dan tanah longsor mengakibatkan beberapa wilayah di kota Manado merasakan dampaknya.
Salah satu daerah yang terkena dampak terparah banjir bandang tersebut adalah berada di wilayah bagian utara kota Manado yang merupakan tempat tinggal siswa SMA Negeri 3 Manado.
Dipimpin Plh Kepala SMAN 3 Manado, Anthonius Nakuu, S.Pd, M.Pd menggalang bantuan melalui guru dan siswa yang tidak terdampak dan mampu.
Pembagian bantuan dimulai sejak Jumat (27/0/) dan hingga hari ini Senin (30/01) terus dilakukan penyaluran bantuan kepada para Siswa yang terkena bencana.
Penyaluran bantuan dipimpin Plh Kepala SMAN 3 Manado, Anthonius Nakuu, S.Pd, M.Pd didampingi para guru dan pengurus OSIS pada Senin (30/01) tadi di wilayah Mahawu dan di Daerah Cempaka Molas Kota Manado.
Pembagian bantuan diawali di Cempaka Lingkungan 3 Kelurahan Molas Kota Manado kepada Siswa atas nama Christovel Muris Kelas 10 B serta beberapa teman Siswa lainnya yang tinggal berdekatan.
Bencana Banjir bandang di Cempaka ini adalah yang terparah dibandingkan di Daerah lain. Ada 3 rumah yang hanyut dan 90 persen rumah disini terendam banjir hingga 4 meter.
Terlihat hampir semua badan jalan dipakai warga korban banjir untuk menjemur pakaian dan barang mereka yang terendam banjir.
Siswa Christovel Muris dari SMAN 3 Manado ini merasa senang dapat bantuan dari Sekolahnya.
“Semua baju kami hanyut termasuk perlengkapan Sekolah,”ungkapnya sambil menangis.
Siswa kelas 10 B ini hanya memakai celana dan tidak memakai baju saat diberikan bantuan karena hanyut terbawah dasyatnya banjir menerjang rumahnya.
Kata dia, apa yang diberikan ini sangatlah bermanfaat apalagi ada Sembako dan pakaian siap pakai.
“Walau pun semua peralatan Sekolah hanyut dibawah banjir, tetapi saya tetap bertekat melanjutkan Sekolah,”jelas Christovel.
Dia pun menceritakan bahwa pada hari terjadinya banjir dia bersama keluarga berada di rumah dan pada Jumat pagi itu tiba-tiba air sungai naik cepat. “Air naik cepat sekali dan kami langsung lari menyelamatkan diri ke Daerah aman dan tidak sempat membawah barang dan pakaian,”kata Christovel.
Pemberian bantuan yang dipimpin Plh Kepala SMAN 3 Manado, Anthonius Nakuu, S.Pd, M.Pd pun berlanjut di wilayah Kelurahan Mahawu Kota Manado.
Siswa pertama di Mahawu pun ditemui atas nama Muhammad Returasya Labantu yang tinggal di lingkungan 3.
Rahmawati Manyo, Orang tua dari Muhammad Returasya Labantu pun sangat bersyukur dapat bantuan dari pihak Sekolah.
“Sampai sekarang kami belum ada yang membawahkan bantuan dan dengan bantuan ini adalah yang pertama kami terima,”ungkapnya.
Lanjutnya, bantuan dari pihak Sekolah berupa sembako dan pakain adalah yang kami butuhkan saat ini.
Pembagian bantuan pun terus berlanjut pada Siswa lain yakni Muhammad Fitrun Husay kelas 10 E dan beberapa Siswa lainnya di Daerah Mahawu.
Usai penyaluran bantuan, Plh Kepala SMAN 3 Manado, Anthonius Nakuu, S.Pd, M.Pd kepada wartawan pendidikan menyampaikan, Siswa yang menjadi korban banjir terbanyak adalah dari Sekolahnya dimana saat ini tercatat ada 114 Siswa yang menjadi korban dan semuanya paling banyak mengalami kerusakan berat.
“Sampai hari ini Senin kami terus menyalurkan bantuan kepada para Siswa korban banjir bandang dan bantuan berupa Sembako, pakain seragam dan pakaian layak pakai,”jelas Kepsek.
Lanjutnya, semua barang telah hanyut terutama seragam Sekolah mereka.
“Situasi dan kondisi yang terjadi saat ini, janganlah menjadi penghalang untuk rajin belajar, demi mencapai apa yang dicita-citakan” ungkap Kepsek Anthonius kepada siswa yang menerima bantuan.(Kifli).