Sekprov Sulut, Steve Kepel membuka Rakor Penyusunan Laporan Kinerja TPID Tahun 2022 dan Persiapan TPID Award, Kamis (09/03/2023).(Foto:ist).
Manado, Infosulut.id – Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H, Pemerintah Provinsi Sulut meminta SKPD terkait tempatkan petugas pantau harga disetiap pasar tradisional untuk kendalikan inflasi.
Hal ini ditegaskan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulut Steve Kepel ketika membuka Rakor Penyusunan Laporan Kinerja TPID Tahun 2022 dan Persiapan TPID Award, Kamis(09/03/2023) Bertempat di Ruang FJ Tumbelaka, Kantor Gubernur Sulut.
Menurut Sekprov harga yang ada di pasar besar seperti Kota Manado, Airmadidi Minut, Amurang dan Kotamobagu harus dipantau.
Di pasar tradisional tersebut sudah ada lapak provinsi. SKPD terkait harus menepatkan petugas untuk memantau harga.
“Pergerakan harga harus dipantau setiap hari. Supaya ketika terjadi kontraksi atau kenaikan harga Sembako bisa dilakukan operasi pasar murah,” ungkap Sekprov.
Menurut Sekprov, pemantauan harga ini sangat penting untuk mengendalikan infasi. Apalagi ini sudah menjelang puasa. “Kita bersyukur infasi Sulut masih di bawah nasional,” tulisnya.
Selain itu, Sekprov juga mengatakan untuk mengendalikan inflasi, Pemprov Sulut Gubernur melalui Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw juga memiliki program gerakan menanam Mari Ba Kobong.
“Dimana setiap daerah atau kelompok tani akan diberikan pupuk dan bibit sesuai dengan potensi daerah masing-masing. Kalau potensi jagung kita berikan jagung, kalau potensi beras kita berikan bibit padi. Begitu seterusnya. Supaya inflasi Sulut terkendali,” pungkasnya.
Turut hadir Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sulut Praseno Hadi, Kepala BI, Bulog dan SKPD terkait.(Kifli).