JGEC dan SMKN 6 Manado Kerjasama Buka Kelas Pelatihan Khusus Kerja Di Jepang

oleh -280 views

JGEC sosialisasi kerja di Jepang dengan membuka kelas pelatihan khusus di SMKN 6 Manado pada Kamis (16/03).

Manado, Infosulut.id – Terobosan dilakukan SMKN 6 Manado dengan membuka kelas pelatihan khusus bagi mereka yang ingin bekerja di Jepang. Program ini merupakan kerjasama antara SMKN 6 Manado dengan Jayadi Global Education Center (JGEC).

Para siswa, guru dan alumni menerima sosialisasi dari JGEC

“Ini merupakan tindakan lanjutan dari kesepakatan kerjasama antara JGEC dan SMKN 6 Manado, yakni membuka kelas pelatihan khusus. Tidak hanya bagi siswa SMKN 6 Manado saja, tapi juga dari luar karena terbuka untuk umum,” ungkap Executive Assistant JGEC Rama Sari Holenty saat diwawancarai, Kamis (16/3/2023) di SMKN 6 Manado.

Pihak JGEC, Kepsek SMKN 6 Manado, dua Staf Khusus Gubernur Bidang Pendidikan dan juga Bidang Tenaga kerja Hadir di sosialisasi.

Sari mengatakan, pihak SMKN 6 Manado sangat mendukung, dan menyatakan segera dilaksanakan kelas pelatihan khusus tersebut. Karena sangat baik dan disambut antusias oleh kalangan siswa serta para lulusan.

“Murid yang belajar di pelatihan khusus ini tak usah khawatir dengan lowongan kerjanya. Nanti ada informasi lowongan kerja langsung dari Jepang, karena perusahaan kami ada di Jepang,” ujarnya.

Dalam kelas pelatihan khusus itu, selama 4,5 bulan, para peserta akan belajar Bahasa Jepang serta ketrampilan sesuai dengan bidang kerjanya. Ada juga panduan wawancara kerja dengan pihak perusahaan di Jepang.

“Ini dengan perwakilan di Manado. jika sudah ada dua sertifikat, maka mereka layak untuk wawancara,” ujarnya.

Sari mengatakan, kelas pelatihan khusus itu terbuka bagi siapapun baik lilusan SMA, SMK, perguruan tinggi, sarjana, semua punya kesempatan yang sama. Tidak memandang level pendidikan mana.

“Ada 14 bidang kerja, yang sangat dibutuhkan di Jepang itu adalah perawatan lansia, pengolahan makanan, pertanian, perhotelan, restoran, dan peternakan. Kalau cocok, silahkan pilih bidang yang diminati,” ujarnya.

Dia mengatakan, salah satu persyaratan kerja di Jepang adalah menguasai Bahasa Jepang. Sehingga wajib mengikuti kelas Bahasa Jepang yang akan dibuka di SMKN 6 Manado.

“Kelas Bahasa Jepang ini selama 4,6 bulan dengan biaya 11,5 juta rupiah. Ini bisa dicicil selama empat kali,” ujarnya.

Ditanya apakah peserta pelatihan khusus itu sudah punya jaminan bisa bekerja di Jepang, dia mengatakan, ketika mereka sudah lulus dan mempunyai sertifikat itu pasti akan mendapat kerja.

“Jaminannya seberapa mereka mau berusaha belajar dan dapat sertifikat itu. Kadang ditanya, ada jaminan berangkat, nah jawabannya dijamin gak kamu belajar sungguh-sungguh untuk dapat sertifikat itu,” ujarnya.

Dia menambahkan, peserta akan terus dibimbing agar nantinya bisa tembus dan bekerja di Jepang.

Kepala SMKN 6 Manado Altje Salele SPd MPd menyambut baik kerjasama kelas pelatihan khusus untuk bekerja ke Jepang tersebut. Pihaknya sudah menyiapkan ruangan untuk dijadikan lokasi kelas pelatihan khusus.

“Kami sudah siapkan ruangan untuk kelas pelatihan khusus, membuka peluang bagi lulusan SMA, SMK atau perguruan tinggi dan umum untuk bekerja di Jepang,” ujar Salele.

Terobosan yang dilakukan oleh SMKN 6 Manado ini mendapat sambutan dari Staf Khusus Gubernur Sulut Bidang Pendidikan Anne Dondokambey dan Staf Khusus Gubernur Sulut Bidang Ketenagakerjaan Jus Tumurang.

Keduanya bahkan ikut memberikan arahan saat sosialisasi di SMKN 6 Manado, Kamis (16/3/2023).

“Apa yang dilakukan oleh SMKN 6 Manado ini merupakan terobosan untuk memberikan peluang bekerja ke luar negeri, sekaligus mengurangi pengangguran. Ini tentu membantu program Pempov Sulut,” ujar Tumurang.

Sedangkan Dondokambey mengatakan, dengan adanya kelas pelatihan khusus itu akan memberi bekal pengetahun dan ketrampilan bagi calon tenaga kerja agar bisa diterima bekerja di luar negeri. Juga memberi kesempatan bagi lulusan SMA, SMK serta perguruan tinggi dari Sulut untuk bekerja di Jepang.

“Apalagi sekarang sudah ada penerbangan khusus Manado-Jepang. Ini peluang bagi tenaga kerja kita untuk bekerja di Jepang,” ujar Dondokambey.

Diketahui, AGS Jepang merupakan Registered Supported Organization (RSO) atau dikenal dalam Bahasa Jepang dengan nama Torokushienkikan (TSK). Lembaga ini memberikan informasi kerja dari Jepang dan menjembatani dengan perusahaan penerima di Jepang.
AGS Jepang bekerjasama dengan JGEC sebagai wadah bagi calon pekerja untuk belajar Bahasa Jepang dan belajar untuk bidang pekerjaan yang akan dipilih di Jepang seperti perawat lansia, pertanian atau perhotelan dan lainnya.

Dari data yang ada di JGEC, saat ini sejumlah peminat sudah mulai mendaftarkan diri melalui goggle form yang disebarkan.(Kifli).