Manado, Infosulut.id – Mencermati kontestasi politik 2024, tokoh masyarakat Sangihe Godfried Samalam, M.Mar. mengatakan, Nusa Utara membutuhkan figur dengan latar pengetahuan dan pengalaman kemaritiman untuk DPR RI.
Hal itu kata dia, terkait dengan urgensi Nusa Utara yang terdiri dari 3 kabupaten kepulauan yang kehidupan masyarakatnya sangat bergantung pada aspek maritim di antaranya pada sektor perikanan dan kelautan.
Orang-orang Nusa Utara kata Samalam, tak mungkin lagi bergantung pada sektor pertanian dan perkebunan, karena ke depan akan terjadi keterbatasan lahan daratan yang hanya meliputi kisaran 5 persen.
“Kita harus melihat dan memanfaatkan secara sungguh-sungguh potensi kelautan kita. Karena di sanalah sejatinya sumber kesejahteraan masyarakat Nusa Utara berada,” ujarnya saat diwawancarai awal April 2023.
Menurut dia, sebagai daerah dengan laut seluas 11.126,61 km2, harusnya konsep pembangunan kawasan ini lebih banyak diporsikan ke pembangunan kemaritiman, kelautan dan perikanan.
Disayangkan ujar Samalam, sejauh ini porsi pembangunan kemaritiman itu tak mendapatkan perhatian serius.
“Lihat saat ini, Nusa Utara sangat bergantung pasokan bahan makanan dari luar daerah. Ini salah satu bukti bahwa sumber daya hidup masyarakat yang bergantung di daratan sudah sangat terbatas, apalagi dengan banyak terpakainya kawasan daratan untuk pembangunan infrastuktur perintahan pasca Nusa Utara dimekarkan menjadi 3 kabupaten,” ungkapnya.
Itu sebanya, kata dia, Nusa Utara membutuhkan orang yang mengerti dan paham untuk membawa aspirasi masyarakat kepulauan ini ke pemerintah pusat sekaligus memperjuangkannya lewat lembaga tinggi negara seperti DPR RI.
“Sepanjang ini saya baru melihat figur Krets Mamondole sebagai representasi yang tepat untuk memperjuangkan kepentingan Nusa Utara di pusat karena ia memiliki latar pengetahuan dan pengalaman kemaritiman yang luas,” kata Samalam.
Dikatakannya, latar pengetahuan dan pengalaman kemaritiman ini sangat penting untuk wakil kita di DPR RI karena hal itu sangat kecil kemungkinan bisa dilakukan oleh figur yang tidak punya latar pengetahuan dan pengalaman tersebut.
Apalagi, kata dia, sepanajang ini tak ada wakil rakyat Sulawesi Utara di DPR RI yang memiliki latar kemaritiman, sehingga upaya pembangunan kemaritiman, kelautan dan perikanan kurang mendapatkan porsi dalam rancangan pembangunan provinsi ini.
“Hal itu kian diperparah dengan tidak ada wakil Nusa Utara sebagai daerah kepulauan di DPR RI sehingga pembangunan pontensi kemaritiman dan kelautan Nusa Utara kurang mendapatkan perhatian,” tegasnya. (Kifli).