Tondano, Infosulut.id – Tokoh Milenial Papua sekaligus para Tonaas/pentolan AMP di Tondano, yang saat ini aktif dalam studi dan giat organisasi Papua Sulut, menyeruhkan kepada segenap Mahasiswa dari 7 wilayah adat Papua yang saat ini melaksanakan aktivitas studi di Tondano tanah minahasa untuk mewujudkan Implementasi nilai agama dan adat budaya Papua yang positif.
Bail dalam aktivitas dan kehidupan sehari-hari baik di lingkup Ikatan organisasi, lembaga studi maupun dalam Interaksi bermasyarakat di wilayah Tanah Minahasa.
Kongkritnya, sebagai agent of change (pembawah perubahan), social control (pengontrol
sosial) dan iron stock (calon pemimpin) Papua di masa mendatang.
Hal ini disampaikan Fornawan Rumasaro, yang saat ini aktif sebagai kreator konten musik timur meminta kepada seluruh elemen 7 wilayah adat Papua yang saat ini melaksanakan kegiatan Studi di Tondano untuk bisa secara penuh dan bertangung jawab mendukung Pemerintah RI dalam kebijakan DOB Papua.
“Kehadiran DOB ( Prov Papua, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Barat Daya dan Papua Selatan) dalam 7 wilayah adat (Meepago, Lapago, Saereri, Bomberai, Domberai. Mamta dan Ha anim) dan tentunya akan membawa dampak positif bagi kemajuan dan kesejatraan bagi seluruh masyarakat,”kata dia.
Ini juga lanjut dia, akan terciptanya lapangan pekerjaan baru dalam roda pemerintahan, terciptanya percepatan pembangunan yang pesat dengan hadirnya Infrakstultur yang akan berkesinambungan dan tumbuhnya iklim infestasi yang sehat tentunya akan membawa pengaruh positif bagi masyarakat secara keseluruhan.
” Tentunya kedepan kita para mahasiswa dituntut untuk benar-benar dengan disiplin ilmu baik secara akademisi maupun pengalaman organisasi yang kita miliki kita akan kembali ke daerah asal kita untuk mengaplikasikan ilmu dan pengalaman yang kita peroleh saat ini, sehingga sekali lagi mari secara penuh kita dukung DOB Papua demi kemajuan daerah dan masyarakat kita Amin,” tandasnya.
Senada dengan hal tersebut, Yulens Wona dan Seyus Wisal, selaku Tokoh Mahasiswa dari wilayah adat Mepago/pegunungan papua mengajak adik-adik mahasiswa mari kita dukung DOB Papua secara penuh.
” Ayo …!!! Sejarah pergerakan bangsa ini telah membawa pemuda sebagai satu agen penting dalam perubahan dan perkembangan bangsa ini. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi yang begitu cepat membuat sejarah anak bangsa ini telah kusut oleh perubahan ini,”ungkap mereka.
Kata mereka, pemuda yang dipundaknya diletakkan arah dan masa depan bangsa ini semakin tidak sadar akan tanggung jawab yang diembannya. Pemuda telah terlena dengan kemewahan dunia. Mahasiswa harus mampu menempatkan diri sesuai dengan
habitusnya sebagai agent of change (pembawah perubahan), social control (pengontrol sosial) dan iron stock (calon pemimpin) yang merupakan peranan sebagai mahasiswa/pemuda.
“Oleh karenanya, mahasiswa harus dipersiapkan sejak dini melalui
kegiatan-kegiatan pengembangan kapasitas diri agar mahasiswa mampu berpikir kritis, kreatif dan inofatif terhadap setiap persoalan yang terjadi dilingkungan masyarakat seperti tertuang didalam visi Organisasi kita yakni “Berjuang dengan terlibat dan berpihak pada kaum tertindas melalui kaderisasi intelektual populis yang dijiwai nilai-nilai luhur adat budaya papua dan agama untuk mewujudkan keadilan sosial, kemanusiaan, dan persaudaraan sejati,” tegas mereka.
Maka dari itu lanjut mereka, dalam hal melahirkan kader-kader yang berkualitas sesuai dengan visi dan Misi Organisasi.
Tambah Frengki Maryen dan Selestianus Katabia selaku AMP asal wilayah Adat Saireri dan Haanim, menyatakan sangat setuju dengan bijak DOB Pemerintah pusat.
” Kami yakin dan Optimis wilayah Provinsi baru di Papua dalam cakupan wilayah adat yang di mekarkan melalui Bijak DOB, akan berkembang menjadi kawasan tersibuk dan maju secara pesat di kawasan wilayah bagian timur Indonesia melalui pontensi SDA dan letak geografis sebagai jalur perdagangan internasional di jalur Pasifik bagian utara dan jalur mobilisasi barat ke timur sehingga menjadi episentri papua sehingga seyokyanya kita sebagai generasi mudah papua yang saat ini menambah ilmu dan pengetahuan serta pengalaman sebagai mahasiawa di Sulut, maka saat kembali kita pemuda akan kembali dan menjadi agent of change (pembawah perubahan) demi Papua kita bersama,” imbaunya.(Kifli).