Yogyakarta, Infosulut.id – SMK Negeri 6 Yogyakarta yang dipimpin Wiwik Indriyani, S.Pd, M.Si adalah sebagai salah satu sekolah SMK di Indonesia yang sukses melaksanakan Program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK).
Suasana di Edotel Milik SMKN 6 Yogyakarta ( Foto:Julkifli M )
SMK ini dikembangkan dengan Tata Kelola Badan Layanan Umum Daerah. Selain memperoleh dukungan pemerintah, SMKN 6 Yogyakarta memiliki fleksibilitas dalam mengembangkan kemampuannya scara mandiri dalam tata kelola keuangan BLUD.
Dengan mengoptimalkan model pembelajaran Tefa yang berbasis industri yang menghasilkan produk dan jasa serta di dukung tata kelola BLUD, berdampak signifikan dalam peningkatan kualitas mutu lulusan serta peningkatan omzet dari sisi pendapatan yang keuntungannya dapat digunakan langsung untuk peningkatan layanan pada masyarakat. Jika setiap hari siswa dilatih langsung mengelola usaha dengan target omzet tertentu, maka ketrampilannya akan meningkat dalam berwirausaha dan bekerja.
Suasana restoran milik SMKN 6 Yogyakarta dibuka untuk masyarakat umum ( Foto:Julkifli M ).
SMKN 6 Kota Yogyakarta ini juga meraih “CEO Terbaik” Nasional SMK Tahun 2021. Hadiah diserahkan oleh Dirjen Vokasi (Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wikan Sakarinto.
Program ini bertujuan untuk untuk memberikan apresiasi kepada Kepala SMK yang telah berhasil mengimplementasikan konsep leadership, manajerial, enterpreneurship, dan kecakapan digital.
SMKN 6 Yogyakarta juga ditunjuk oleh Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemdikbudristek sebagai salah satu penerima bantuan pemerintah Program SMK Pusat Keunggulan Skema Dukungan Pemadanan Industri tahun anggaran 2022.
Program ini dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan jenjang SMK sesuai dengan standar kompetensi keahlian dan standar industri, dunia usaha dan dunia kerja (DUDIKA).
Sekolah yang memiliki 1.300 Siswa dengan luas 7.825 meter persegi ini, tetap optimalkan semua jurusan program kompetensi keahlian yang dimilikinya.
Ada enam kompetensi keahlian di SMKN ini yang mengelola unit-unit usaha tersebut, antara lain Perhotelan, Usaha Perjalanan Wisata, Tata Boga/ kuliner, Tata Kecantikan Kulit dan Rambut, Spa and Beauty Therapy, serta Tata Busana yang mampu menghasilkan omset miliaran rupiah setiap tahun.
Kepala SMKN 6 Yogyakarta, Wiwik Indriyani saat ditemui Jurnalis Pendidikan Sulut dari media Infosulut.id belum lama ini mengatakan, kemitraan yang solid serta komitmen SDM guru karyawan di dukung peran leader yg kuat menjadi kunci kesuksesan SMKN 6 Yogyakarta untuk mendapatkan kepercayaan (trust) dari industri.
Menurut Wiwik, meyakinkan industri untuk bekerja sama tidaklah mudah. Ia kemudian menggunakan strategi dengan memberikan penawaran win-win solution kepada industri-industri potensial.
Sekolah yang memiliki fokus keahlian di bidang hospitality ini pun menjalankan praktik baik (best practice) kemitraan antara SMK dengan industri menggunakan kelas-kelas industri di setiap kompetensi. Tercatat, SMKN 6 Yogyakarta memiliki empat kelas industri.
“Kami memiliki kelas industri Horison untuk perhotelan dan kuliner, kelas industri De Wave Spa untuk beauty therapy, dan kelas industri kekean untuk busana. Kelas-kelas industri ini bertujuan menyiapkan lulusan yang siap bekerja dan diserap 100 persen oleh industri, karena mulai kurikulum hingga tenaga pengajar ahli disiapkan oleh industri,” ungkap Wiwik saat ditemui di ruangannya.
Kata dia, SMKN 6 Yogyakarta menjadi bagian Program SMK PK Tahun 2022, terutama dalam skema pemadanan dukungan. Pada skema baru ini, setiap SMK terpilih yang memenuhi kurasi Kemendikbudristek berkesempatan memperoleh investasi dari industri yg kemudian disetarakan dari kemdikbud dg memberi bantuan dg nilai setara pada konsentrasi keahlian yang dikembangkan.
“Target BLUD tahun 2022 kami sebesar Rp 600 juta dan melebihi target dengan capaian kurang lebih Rp 1 miliar dan untuk target tahun 2023 ini ada Rp 800an juta dan kami optimis bisa melewatinya hingga lebih dari 1 miliar rupiah,”ungkap Kepsek.
Wiwik menambahkan, skema pemadanan menjadi tantangan baru untuk pengembangan SMK bersama industri mitra yang benar-benar komitmen terhadap kemajuan pendidikan vokasi. Meski melalui skema ini pihaknya berkesempatan mendapat investasi miliaran rupiah dalam bentuk tunai maupun in kind, Wiwik berharap nantinya program ini juga bisa diimplementasikan dalam bentuk konsultasi dan pendampingan managemen tata kelolanya.
“Pada kesempatan ini kami ingin menggunakan skema pemadanan dukungan untuk mengembangkan jasa perhotelan. Kami akan mengembangkan hotel training center setara dengan hotel komersial sehingga betul-betul akan terbangun budaya industri di sekolah,” terang Wiwik.
Siswi jurusan Spa and Beauty Therapy saat praktik di Sekolah didampingi guru tamu dari DUDI ( Foto:Julkifli M )
Wiwik melanjutkan program SMK Pusat Unggulan (SMK PK) tidak hanya memberikan perubahan pada proses pembelajaran yang semakin link and match dengan industri, tapi juga memperkuat citra atau branding sekolah sebagai Young Entrepreneur School.
“Manfaat yang kami rasakan adanya perubahan pola pikir dari guru, karyawan, siswa, serta orang tua dalam memahami serta menjalankan visi misi sekolah. Perubahan yang sangat signifikan dari Program SMK PK juga terdapat dalam hal penyusunan kurikulum bersama industri, peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM guru, tersedianya sarana prasarana advance workshop standar industri, dan optimalisasi teaching factory,” tutur Wiwik
Katanya lagi, salah satu keunggulan dari SMKN 6 Yogyakarta adalah teaching factory bidang kuliner. Dengan dukungan kompetensi kuliner yang sudah optimal, maka perhotelan akan dijadikan sebagai magnet, baik sebagai hotel training center maupun sebagai hotel komersial. Dalam hal ini, SMKN 6 Yogyakarta telah memiliki mitra industri yang kuat, yaitu PT Metropolitan Golden Management (MGM) – Horison Hotels Group.
“Sekolah kami terus mengalami perubahan yang signifikan. Sarana prasarana yang semakin meningkat, seperti adanya renovasi Gedung Edotel, di mana gedung tersebut sekarang menjadi tempat kolaborasi bagi siswa Jurusan Perhotelan dan Jurusan Tata Boga. Dampak lainnya adalah terkait penguatan sumber daya manusia (SDM), di mana program SMK PK dapat membuat proyek kolaborasi antara guru dengan siswa dan berjalan dengan lancar. Hal ini selaras dengan yang diungkapkan oleh Widuri Indah, salah satu staf Bidang Kurikulum, SMKN 6 Yogyakarta,”kata dia.
Sejak adanya program SMK PK, katanya, Sekolahnya mengalami kenaikan yang signifikan, seperti di bidang sarana prasarana dan penguatan SDM.
“Adanya penyelarasan kurikulum dan teaching factory memberikan kemudahan bagi Sekolah kami dengan melibatkan berbagai industri dalam proses pembelajarannya, antara lain Novotel, Horison, dan De Wave Spa. Pelibatan tersebut tidak hanya sekadar MoU untuk kegiatan PKL atau pembelajaran, tetapi mitra-mitra tersebut nantinya juga menyerap tenaga kerja lulusan dari SMKN 6 Yogyakarta hingga 100 persen,”kata dia.
Selain dengan pihak industri, lanjut Kepsek, SMKN 6 Yogyakarta juga bermitra dengan UMKM sektor kecil. Kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan kuliner sebagai sektor oleh-oleh di D.I. Yogyakarta. Program SMK PK juga membuat siswa menjadi semakin terampil karena mendapat pembelajaran real dalam berwirausaha. Lebih dalam, Widuri menyampaikan bahwa dengan adanya program ini, siswa tidak hanya belajar simulasi yang hanya menghabiskan materi sehingga siswa lebih siap bekerja di dunia industri.
“Misal, kerja di coffee shop juga telah menerapkan sistem kasir layaknya mengunjungi coffee shop di luaran. Jadi, ketika anak akan masuk PKL di industri sudah tidak gagap teknologi,” terang Widuri
Melalui program SMK PK, SMKN 6 Yogyakarta melahirkan inovasi yang dapat dinikmati oleh banyak pihak. Salah satu inovasi tersebut adalah pembuatan brownies dari tepung yang berbahan dasar porang. Bahan tersebut jarang sekali digunakan untuk bahan makanan. Siswa-siswi memanfaatkan kearifan lokal setempat, yakni tumbuhan porang dan menghasilkan brownies yang berbeda dari brownies lainnya.
Siswa – siswi jurusan tata boga saat praktik membuat roti sekaligus memenuhi pesanan pelanggan ( Foto:Julkifli M )
Harapannya, brownies dari tepung porang dapat menjadi rujukan oleh-oleh yang diburu baik oleh wisatawan atau masyarakat setempat. Karena kesulitan bahan dasar Brownies ini dijual secara online dg sistem PO pre order di Knam Coffee Shop milik SMKN 6 Yogyakarta, yang mana siswa-siswinya lah yang menjadi pengelolanya dengan jumlah penjualan 175 pack dalam sehari. Selain brownies, siswa SMKN 6 Yogyakarta juga membuat catering yang telah dikenal oleh masyarakat umum sehingga mendatangkan pesanan atau job order nyata yang mana bermanfaat bagi peserta didik.
“Jurusan keahlian yang belum PK kami samakan dengan jurusan PK dengan terus mengembangkannya baik SDM dan fasilitas,”jelas Kepsek.
Sementara Waka Humas SMKN 6 Jogja Reni Fitriana, MM mengatakan, pembelajaran kelas industri ini secara rinci pada semester pertama kelas X semua pembelajaran masih di sekolah tetapi 70% menggunakan kurikulum industri. Kemudian selanjutnya sebagian pelaksanaan pembelajaran akan bertempat di industri.
“Kelas XI di semester empat selama 1 tahun siswa akan berada di industri. Kalau sudah lulus nanti penempatan di perusahaan seluruh Indonesia, tetapi kalau saat pembelajaran ini di industri mereka wilayah DIY,” katanya.
Kata dia, program SMK PK memberikan perubahan pada proses pembelajaran yang semakin link and match dengan dunia industri. Manfaat yang dirasakan adanya perubahan pola pikir dari guru, karyawan, siswa, serta orang tua dalam memahami serta menjalankan visi dan misi sekolah.
“Perubahan yang sangat signifikan dari program SMK PK juga terdapat dalam hal penyusunan kurikulum bersama industri, peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM guru, tersedianya sarana prasarana advance workshop standar industri,” kata Reni Fitriana.
Untuk pengelolaan kantin, kata dia para siswa dilibatkan dalam berwirausaha dengan disedikan lapak berjualan bagi mereka.
Lapak Para siswa – siswi di Kantin SMKN 6 Yogyakarta (Foto: Julkifli M).
“Hanya 2 lapak yang disediakan bagi masyarakat luar sekolah dan sisanya lapak para siswa-siswi itu sendiri dan mereka sekalian praktek bagaimana bisa menjual produk dari hasil karya sendiri,”katanya.
Lanjunya, untuk entrepreneur sudah 3 tahun lulusan diwisuda dengan wirausaha muda dan Ini untuk menginspirasi agar mereka bisa berwira usaha jika lulus.
Sementara pengelolaha Edotel, Rosida Harifah saat ditemui menjelaskan, ada 20 kamar yang tersedia dengan fasilitas seperti hotel berbintang.
“Ya Edotel Kenari ini dibangun sejak 9 Desember 2005 diatas tanah seluas 1590 m2 dengan luas bangunan 960m2. Hotel dengan 3 lantai ini memiliki 20 kamar dengan berbagai fasilitas antara lain meeting room, restoran, ticketing centre, public toilet, café dan salon,”ungkap Harifah.
Lanjutnya, hotel ini juga akan dilengkapi dengan ATM. Pada awal pembangunan hotel ini dahulu menggunakan dana APBN 750 juta, APBD Kota 750 juta, dan sharing komite sekolah 1,5 M
“Hasil karya siswa dipajang di Edotel yakni hasil karya siswa jurusan busana yaitu pakaian batik dan kerajinan lainnya dan ada juga dar Sekolah lain menitipkan hasil karya mereka yakni SMKN 5 Yogyakarta,”jelas Harifah.
Hasil karya siswa-siswi jurusan tata busana yang dipajang dijual di Sekolah ( Foto:Julkifli M ).
Lanjutnya kata Harifah, untuk harga ada Rp 250.000 dan ada Rp 350.000 per malam dan disini para siswa belajar membentuk karakter yang baik karena edotel ini juga dibuka komersil sehingga mereka bisa belerja profesional.
Candra Dewi Sahputri, kelas XII jurusan perhotelan di SMKN 6 Yogyakarta ini menjelaskan, dirinya sangatlah senang dan bangga bisa Sekolah di SMKN 6 Yogyakarta.
“Sekarang saya PKL di edotel ini dan saya senang bisa praktek disini,”ungkap Sahputri.
Kata dia, sejak kecil dirinya sangat pengen tahu tentang hotel dan sangat ingin belajar bagaimana bisa melayani tamu dengan baik.
“Ya kalau saya lulus nanti bisa bekerja di hotel yang sudah bekerjasama dengan Sekolah yakni hotel Horison,”ungkapnya.
Lanjutnya lagi, dengan kemampuan ketrampilan serta keahlian yang didapat selama di Sekolah, sangatlah bermanfaat setelah lulus karena bisa langsung kerja dan diterima pihak perusahaan.(Julkifli Madina).