SIEJ Simpul Sulut dan DLH Provinsi Gelar Diskusi Menjaga Sungai Dari Pencemaran

oleh -41 views

Manado, Infosulut.id – The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) Simpul Sulut kembali menggelar program NGOPI (Ngobrol Pinter) bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulut di Sekretariat AMSI Sulut, Selasa (27/06/2023).

Julkifli Madina selaku pengurus SIEJ Simpul Sulut yang juga panitia penanggung jawab kegiatan menyampaikan program kali ini adalah yang kedua kali dilaksanakan dengan tema menjaga sungai dari pencemaran.

“Bulan Mey lalu pertama dilakukan dengan mengangkat persoalan lingkungan di pesisir dengan melibatkan organisasi nelayan yakni asosiasi nelayan tradisional,”ungkapnya.

Kata Julkifli Madina kegiatan akan dilaksanakan satu kali dalam sebulan dengan mengangkat tema yang berbeda – beda.

Pada kegiatan kali ini, mengundang narasumber Pelaksana Harian (PLH) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulut, Arfan Basuki, yang didampingi langsung oleh Kabid Persampahan dan LB 3 Nike Mamahit, beserta Kasub Persampahan Maya Welan.

Berjalannya NGOPI, Basuki, mengungkapan tugas dari DLH Provinsi Sulut, ialah pengawasan dan pembinaan. “Mana yang menjadi dampak lingkungan, sosial dan hukum. Itulah, yang menjadi pengawasan dan pembinaan kami.”

“Memerangi permasalahan lingkungan, DLH Provinsi Sulut telah melakukan tugas pokok dan fungsinya dalam membangun sinergitas bersama Pemerintah Kabupaten-Kota, komunitas, media, dan mahasiswa. “Untuk menyelamatkan sungai dari sampah, pertama-tama kita harus memerangi persoalan karakter manusia, yang tidak ramah terhadap lingkungan,” tegasnya.

“Sungai dan Laut harus kita jaga bersama. Terkait dengan karakter masyarakat sebenarnya tanggungjawab pemerintah, yang seharusnya punya sistem yang baik, seperti kita lihat di Singapura, mau memegang rokok saja kita agak takut. Itu karena sistemnya yang baik,” jelasnya.

Untuk mengajak masyarakat seperti yang diinginkan pemerintah, pasti membutuhkan penyiapan infrastruktur. Itulah yang menjadi kekurangan selama ini, dalam membekap persampahan.

Di tempat yang sama, Mamahit, menjelaskan tugas dan pokok bidang persampahan, ialah melakukan koordinasi dengan pemerintah Kabupaten-Kota, yang mempunyai wilayah. Dan selama ini, koordinasi berjalan dengan baik, terutama dalam pengelolaan sampah.

“Selama ini, kami melakukan pembinaan dan pendampingan kepada masyarakat di Kabupaten-Kota, agar masyarakat bisa mengelola sampahnya dari rumah masing-masing. Mengingat, 40% sampah dari rumah tangga,” ucapnya.

Kegiatan pembinaan dan pendampingan harus dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan, melalui pengurangan 30% sampah, dan penanganan 70%. “Di Kota Manado contohnya, kami mencoba melakukan pembinaan kepada masyarakat terkait 3 R, yakni Reduce, Reuse dan Recycle,” sahutnya.

“Dari hasil pendampingan dan pengawasan itu, setiap Kabupaten-Kota memiliki komitmen dalam pengelolaan sampah, dan itu dilaporkan di sistem informasi pengelolaan sampah (SISPN) sesuai dengan presentasenya. Jadi terkait pengelolaan sampah di setiap kabupaten-kota, ada data terkait capaiannya,” kata Mamahit sembari mengajak setiap peserta NGOPI untuk sama-sama menjaga lingkungan, dengan pola 3 R.

Ia menambahkan, kesadaran masyarakat perlu ditumbuhkan. Itulah yang masih kurang, terkait pengelolaan sampah. Sebenarnya sampah, jika dimanfaatkan dengan baik akan bernilai ekonomi.

Begitupun dengan Welan, ia menyebutkan bahwa DLH Provinsi Sulut, telah melakukan koordinasi dengan pihak penanggungjawab pelabuhan untuk setiap kapal-kapal tidak membuang sampah ke laut.

“Kami juga sudah mendapatkan informasi dari Kabupaten-Kota, bahwa saat ini, mereka akan membuat pengelolaan sampah ditingkatan kelurahan dan desa dengan membangun bank sampah,” tambahnya.

Mendengar hal itu, berbagai peserta NGOPI ikut memberikan masukan, kali ini datangnya dari Dewan Energi (DEMA) Sulut, Erwin Damanik. Ia meminta, DLH Provinsi Sulut untuk kembali melakukan evaluasi terkait pembinaan dan pengawasan di lapangan, mengingat masih banyak persoalan kurangnya kesadaran akan lingkungan, apalagi di tengah perguruan tinggi, masih di temukan sampah organik dan non organik di campur aduk.

Begitupun, dengan anggota SIEJ Simpul Sulut, Bahtin Razak. Dirinya meminta, pihak DLH Provinsi Sulut harus tegas dalam melakukan penindakan terhadap masyarakat yang tidak ramah akan lingkungan.

“Bukan itu saja, kami juga meminta adanya komunikasi yang baik antara DLH Provinsi Sulut bersama media, karena persoalan lingkungan harus kita perangi secara bersama-sama,” pintanya.

Mendengar masukan dari Damanik dan Razak, Basuki menanggapinya, dengan mengucapkan terimakasih atas masukannya.

Di akhir sesi NGOPI, ketua SIEJ Simpul Sulut, Finda Fine Muhtar mencoba menjelaskan terkait SIEJ, berserta program dari SIEJ Simpul Sulut, setiap bulannya.

“Mewakili seluruh pengurus SIEJ Simpul Sulut, saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Kadis dan jajaran DLH Provinsi Sulut, beserta teman-teman aktivis lingkungan atas ketersediaan waktunya. Kiranya, kegiatan NGOPI ini bisa bermanfaat dalam kehidupan kita sehari-hari,” ujarnya.

Kegiatan ini, tambah Muhtar, akan berkelanjutan setiap bulannya, dan SIEJ Simpul Sulut harus terus bersinergi dengan aktivis lingkungan, dan mahasiswa.

Kegiatan NGOPI itu, selain dihadiri para jurnalis lingkungan yang tergabung dalam SIEJ, juga dihadiri oleh berbagai aktivis, seperti DEMA Sulut, PMKRI, dan GMNI Manado.(Kifli).