Dipakai Tuhan sebagai Alat Pemersatu Bangsa, Olly Dondokambey Dipuji Peserta Konas XVI FK PKB PGI

oleh -8 views

Manado, Infosulut.id – Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menggelar Konferensi Nasional (Konas) XVI FK-PKB PGI yang dipusatkan di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

Tercatat lebih dari 5.700-an peserta Pertemuan Raya dan Konas XVI FK-PKB PGI yang hadir dan mengikuti kegiatan di beberapa wilayah di Minahasa, seperti Tondano, Kawangkoan, Tompaso dan lainnya.

Para peserta Pertemuan Raya dan berasal dari sekitar 68 Sinode Gereja yang bernaung di bawah Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI).

Para peserta yang datang dari berbagai daerah di Indonesia merasa kagum akan pelestarian warga di Tanah Bumi Nyiur Melambai. 

Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang juga Ketua FK-PKB PGI dikatakan telah menjadi alat Tuhan sebagai pemersatu bangsa. Seperti disampaikan Pendeta (Pdt) Sidon Bahagia, dari Halmahera. Ia mengaku bangga memiliki ketua seperti Gubernur Olly Dondokambey.

Dikatakan Pdt Sidon, Gubernur Olly Dondokambey tidak hanya sukses mendorong pembangunan daerah, tetapi juga tokoh bangsa yang berhasil merawat kerukunan. “Sepak terjang Pak Olly sebagai Ketua PGI dan FK-PKB PGI sangat dibutuhkan gereja. Kami pun percaya, Pak Olly adalah alat Tuhan untuk mempersatukan,” ungkap Pdt Sidon saat pembukaan Pertemuan Raya dan Konas XVI FK-PKB PGI di Basecamp Tounsaru, Kecamatan Tondano Selatan, Kabupaten Minahasa, Rabu 6 September 2023.

Hal senada diungkapkan Pdt Pet Tameno, peserta dari Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT). Ia juga menilai tokoh Olly Dondokambey menjadi tokoh nasional dan gereja. Menurutnya, selain sukses sebagai kepala daerah, Olly Dondokambey juga menduduki posisi penting dalam persekutuan gereja di Indonesia. “Pak Olly mampu menyatukan gereja-gereja dari berbagai macam latar belakang yang berbeda,” ungkapnya.
Pdt Pet Tameno mengakui, kepemimpinan Olly Dondokambey sangat dibutuhkan di era kekinian, apalagi semakin kompleksnya tantangan zaman. “Pak Olly tak sekadar mampu membuat Sulut rukun dan damai, tapi berhasil mempersatukan, mengikat berbagai macam perbedaan dalam satu visi mulia berbangsa dan bernegara,” katanya.(Kifli)