Manado, Infosulut.id – Kepemimpinan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Prof Dr (HC) Olly Dondokambey SE dan Wakil Gubernur Drs Steven OE Kandouw (ODSK) berhasil membawa perekonomian daerah bergairah.
Hingga triwulan tiga, Sulut menunjukkan tren positif dalam mengatasi dan menekan inflasi.
Selama September 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut merilis tingkat inflasi Sulut paling rendah se-Indonesia dengan mencatatkan angka 1,16 persen.
Dari 90 kota pantauan IHK nasional, inflasi year on year (yoy) tertinggi terjadi di Kota Manokwari sebesar 5,26 persen dan terendah di Kota Manado sebesar 1,16 persen.
Kondisi bulan September 2023 Kota Manado mengalami inflasi sebesar 0,14 persen, inflasi tahun kalender sebesar 0,94 persen dan inflasi year on year (yoy) sebesar 1,16 persen.
Capaian untuk menjaga inflasi, menurut Gubernur Olly, dilakukan melalui sejumlah strategi dan upaya. Mulai dari operasi pasar hingga program gerakan pangan murah secara berkala.
“Ini merupakan kerja keras dan kolaborasi kita semuanya untuk menekan tingkat inflasi di Sulut sehingga terjaga,” tutur Gubernur Olly di Manado, pada Selasa (3/10/2023).
Ia mengaku bersyukur dengan tingkat inflasi Sulut, sehingga laju perekonomian stabil.
“Puji Tuhan, secara umum Sulut cukup aman, apalagi Sulut terendah inflasi di Indonesia. Kita berharap trennya cukup baik terus, sehingga daerah yang kita anggap ada potensi naik inflasinya, dapat diintervensi,” ucapnya.
Diketahui, selain Sulut ada sembilan provinsi lainnya di Indonesia yang berhasil mengendalikan inflasi selama September 2023.
Provinsi tersebut yaitu Gorontalo 1,16 persen, Sulbar 1,19 persen, Papua 1,28 persen, Jambi 1,70 persen, Aceh 1,83 persen, Kalteng 1,88 persen, DKI Jakarta 1,89 persen, Sumbar 1,94 persen, Riau 1,96 persen dan Banten 2,04 persen.
Ekonom Sulut yang juga staf pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Frederik Gerdy Worang mengatakan bahwa inflasi yang rendah dan stabil, merupakan poin penting bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
“Terbukti pertumbuhan ekonomi di Sulut, jauh melampaui nasional di level 6,28 persen. Itu ditopang oleh inflasi yang terkendali. Salut untuk semua pihak, khususnya Tim Pengendalian Inflasi Daerah yang telah meningkatkan koordinasi dengan berbagai upaya sehingga inflasi Sulut, tercatat terendah dari 90 kota di Indonesia,” jelasnya.
Inflasi di Sulut paling rendah di Indonesia karena cara kerja pemimpin yang melakukan prinsip manajemen.
“Yaitu mulai dari perencanaan dalam pengendalian infasi, melakukan koordinasi elemen yang terkait termasuk Bank Indonesia, monitoring dan evaluasi pekerjaan. Sehingga celah untuk kenaikan bisa dikendalikan,” debutnya.
Worang memberikan apresiasi atas kinerja ODSK yang konsisten untuk peningkatan
kesejahteraan rakyat. “Inflasi yang terjaga akan membawa dampak positif bagi laju pertumbuhan ekonomi masyarakat,” pungkasnya.(Kifli)