Wagub Kandouw : Sinergitas Antar Pemangku Kepentingan Bisa Menjaga Stabilitas Harga Pangan di Sulut

oleh -63 views

Wagub Kandouw saat membuka HLM TPID dan TP2DD Kabupaten/Kota se-Minahasa Raya, Tomohon dan Bitung, serta GNPIP 2024, di Hotel Sutanraja Minahasa Selatan, Selasa (27/2/2024).(Foto:ist).

Amurang, Infosulut.id – Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Drs. Steven Kandouw menyampaikan akan pentingnya sinergitas para pemangku kepentingan dalam menjaga stabilitas harga pangan di Sulawesi Utara.

Hal ini disampaikan Wagub Kandouw saat membuka High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten/Kota se-Minahasa Raya, Tomohon dan Bitung, serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2024, di Hotel Sutanraja Minahasa Selatan, Selasa (27/2/2024).

Wagub pun mengapresiasi Bank Indonesia (BI) Sulut yang menginisiasi kegiatan ini sebagai fondasi dalam menjaga stabilitas harga bahan pangan sekaligus mendorong peningkatan digitalisasi di Sulut.

“Saya apresiasi Pak Andry (Kepala BI Sulut) adakan acara ini. HLM saya setuju karena jujur saya sampaikan bapak/ibu ini takut sama pimpinannya, takut laksanakan eksekusi. Ini yang hadir langsung petinggi dengar sendiri bagaimana berbahaya ini harga pangan kalau tak dikendalikan,” tutur Wagub Kandouw.

Wagub Kandouw mencontohkan harga beras yang saat ini berada di level tertinggi dalam sejarah, menembus Rp18.000 per kilogram di beberapa daerah. Kenaikan harga pangan ini, menurutnya, sangat berbahaya dan harus menjadi perhatian bersama.

“Singkat kata, kenaikan harga pangan ini satu hal amat berbahaya,” tegasnya.

Wagub Kandouw menduga adanya permainan harga bahan pangan oleh tengkulak. Ia pun meminta para kepala daerah untuk mengidentifikasi sentral produksi bahan pangan dan melakukan penetrasi harga lewat dana desa.

“Dana desa boleh kita gunakan. Juknis dana desa ada juga boleh untuk korelasi pencegahan inflasi pangan,” terangnya.

Wagub Kandouw juga mengapresiasi gagasan BI yang melibatkan tokoh agama dalam pengendalian inflasi di Sulut.

“Mudah-mudahan musuh yang kita hadapi inflasi terutama bahan pangan kita berani sama-sama. Ini tidak lihat warna, pemilihan legislatif dan pemilihan presiden sudah lewat. Ini yang kita hadapi bersama-sama,” tukasnya.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulut Andry Prasmuko mengatakan HLM ini dilakukan sebagai langkah awal di tahun 2024 untuk menekan inflasi pangan.

“Bukan hanya ini, nanti ada menyusul program lain hang akan kita sinergikan. Kalau bersama-sama akan lebih terasa ke masyarakat,” tuturnya.

Prasmuko juga memaparkan tujuh program unggulan GNIP yang dipadukan dalam 4K (Keterjangkuaan Harga, Ketersediaan Pasoka, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif).

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Bupati Minahasa Selatan Franky Donny Wongkar, Penjabat Bupati Minahasa Jemmy Kumendong, Wakil Walikota Bitung Hengky Honandar, Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Utara, Sekretaris Kota Manado dan stakeholder terkait.(Kifli).