BI Sulut Laksanakan Buka Puasa Bersama di Ponpes Darul Istiqomah di Kota Manado pada Jumat (15/2/2024). (Foto: ist)
Manado, Infosulut.id – Dalam rangka menyambut Ramadan dan Idul Fitri 2024, Bank Indonesia menyelenggarakan program Ramadan Berkah Bersama Insan Bank Indonesia (Rabbani) di Pondok Pesantren Darul Istiqomah, Jumat (15/2/2024).
Buka Puasa Bersama di Ponpes Darul Istiqomah tersebut menghadirkan 700 anak pesantren dari seluruh pesantren yang ada di Kota Manado.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara (BI Sulut), Andry Prasmuko menyebut, melalui Rabbani, Bank Indonesia akan menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan.
“Antara lain Kajian tarawih, lintas Nusantara, Kajian Anak Ramadan, Kunjungan ADG ke pesantren dan Buka Puasa Bersama,” tutur Andry Prasmuko.
Dalam kesempatan itu juga BI Sulut melaksanakan kegiatan Buka Puasa Bersama.
“Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat spiritualitas kepemimpinan dan mempererat kekeluargaan, meningkatkan semangat berjamaah, serta memperkuat sinergi Bank Indonesia dengan Pondok Pesantren,” ujarnya.
Lanjutnya, kegiatan Rabbani merupakan upaya Bank Indonesia untuk selalu hadir di setiap makna Indonesia, dengan menyambut bulan suci Ramadan melalui berbagai kegiatan sinergi dengan pesantren dan masjid di Sulawesi Utara.
“Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah sebagai rangkaian kegiatan CBP Rupiah Goes to Pesantren, QRIS dan Eksyar serta penyerahan PSBI ke masjid Nurul Jariah dan Taman Mapanget Manado,” ungkapnya.
Dalam rangka pengembangan edukasi Rupiah, Bank Indonesia melakukan refocusing edukasi Rupiah pada tiga aspek utama yaitu Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah.
CBP Rupiah merupakan perluasan edukasi Rupiah yang tidak hanya terbatas pada edukasi terkait keaslian Rupiah (3D – Dilihat Diraba Diterawang) dan cara merawat Rupiah (5T -Tidak Melipat, Tidak Mencoret, Tidak Meremas, Tidak Membasahi, Tidak Menstaples).
“CBP Rupiah juga mencakup peran Rupiah sebagai simbol dan identitas Bangsa serta fungsi Rupiah dalam perekonomian secara menyeluruh,” sebut Prasmuko.
Bank Indonesia juga mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan transaksi pembayaran secara non tunai di antaranya dengan QRIS, memperluas kepesertaan BI-FAST termasuk kanal layanan dan akseptasi masyarakat.
“Serta mendorong Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) untuk mempersiapkan infrastruktur guna menghadapi peningkatan transaksi di bulan Ramadan dan Idul Fitri 1445 H,” sebutnya.
Sejalan dengan itu, kata Prasmuko, Bank Indonesia menempuh langkah strategis guna memastikan kelancaran sistem pembayaran non tunai.
Bl memastikan kesiapan (ketersediaan dan keandalan) sistem dan layanan kritikal BI untuk menjamin keberlangsungan operasional sistem pembayaran yang diselenggarakan Bl (tunai dan nontunai), termasuk memantau sistem peserta dalam memberikan pelayanan transaksi pembayaran.
Adapun bulan Ramadan, Idul Fitri maupun hari-hari besar lainnya merupakan momen bagi masyarakat untuk membelanjakan Rupiah.
Di momen ini, Bank Indonesia mengajak masyarakat untuk berperilaku belanja bijak dan mencermati ciri-ciri keaslian Uang Rupiah dengan senantiasa menerapkan 3D (dilihat, diraba dan diterawang).
“Belanja bijak diwujudkan dengan belanja sesuai kebutuhan seperti tidak berlebihan, memastikan kualitas setara dengan harga, dan tidak menimbun pembelian,” bebernya.
“Kita juga diharapkan bisa belanja produk dalam negeri, khususnya produk UMKM, serta mengalokasikan dana secara tepat dengan berhemat dan menabung,” ucap Prasmuko.
Diketahui Tema Ramadan/Idul Fitri yang diusung BI tahun ini merefleksikan ajakan tersebut, yakni “Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri (SERAMBI) : BIJAK GUNAKAN RUPIAH DI BULAN PENUH BERKAH”.
Turut hadir dalam kegiatan ini anak-anak dari Ponpes Darul Istiqomah, Ponpes Assalam, Ponpes Al Khairat, serta Ponpes Karya Pembangunan.(Kifli).