Manado, Infosulut.id – Dewan perwakilan rakyat Daerah (DPRD) Sulut kembali menggelar rapat bersama dinas kebudayaan provinsi Sulut, Ruang Serbaguna DPRD Sulut, Senin (25/03/2024).
Rapat tersebut adalah tindak lanjut dari pembahasan terkait dengan ranperda penyelenggaraan kebudayaan.
Sebelumnya rapat dibuka langsung oleh ketua panitia khusus (Pansus) yakni Ir Julius Jems tuuk. Dalam rapat tersebut beliau menyampaikan terkait dengan pentingnya pembahasan ranperda kebudayaan dibahas bersama dengan tenaga ahli .
Namun sangat disayangkan, dari empat tenaga ahli yang diundang dalam rapat tersebut, yang hadir hanya satu tenaga ahli .
“Kalau saya baca mengenai penyusunan draf perda kita, apakah akan ada perubahan untuk kita minta tim ahli berdiskusi, namun persoalan hari ini adalah 3 tenaga ahli tidak bisa ikut dalam rapat hari ini,” sahut ketua pansus Jems tuuk.
Kembali Jems tuuk menanyakan ke forum apakah rapat ini akan dilanjutkan, mengingat akan ada banyak hal yang di diskusikan.
Ditempat yang sama anggota DPRD Sulut yang juga anggota pansus . Agustine Kambey menyayangkan ketidak hadiran dari tim ahli, padahal kata beliau dari beberapa kunjungan kerja mereka sudah banyak hal akan diterapkan di dalam perda kebudayaan ini.
“Sangat di sayangkan tim ahli yang boleh hadir pada hari ini hanya satu orang, kalo buat saya jika rapat ini dilanjutkan, maka akan terasa pincang, apalagi diskusi dengan satu tenaga ahli, jadi kemungkinan rapat ini ditunda,” kata Agustine Kambey.
Sementara itu anggota pansus yang lain Herol kaawoan menyarankan agar dalam rapat pansus kebudayaan juga dilibatkan biro hukum yang nantinya akan memantau seluruh proses pembahasan ranperda tersebut.
Kemudian dalam rapat tersebut turut dihadiri juga wakil ketua pansus Cindy Wurangian, anggota pansus yang lain yakni, Rhesa Waworuntu, Meyke Lavarence, yang mempunyai pendapat yang sama dengan Agustine Kambey dan Ketua pansus Jems tuuk agar rapat tersebut di tunda .
Diketahui rapat akan dilanjutkan kembali pada tanggal satu April 2024.
Peliput : Candle
Editor : Julkifli
