Dialog Kebangsaan yang digelar oleh KPU Kabupaten Minahasa Tenggara pada, Sabtu (15/6/2024) di Lapangan Taman Kota Tombatu.(Foto:ist).
Tombatu, Infosulut.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Minahasa Tenggara menggelar dialog kebangsaan saat kegiatan Peluncuran Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Tenggara pada, Sabtu (15/6/2024) di Lapangan Taman Kota Tombatu.
Kegiatan tersebut menghadirkan sejumlah narasumber yakni Penjabat Bupati Minahasa Tenggara Ronald Sorongan, Ketua KPU Kabupaten Minahasa Tenggara Otnie N Tamod, Kasat Intel Polres Minahasa Tenggara Iptu Suparlan. Selain itu hadir pula Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePi) Jerry Sumampouw, Ahli Pers dari Dewan Pers Yoseph Ikanubun, serta Penggiat Pemilu Aske Benu.
Jerry Sumampouw mengatakan, ada tugas yang cukup berat untuk meningkatkan kualitas demokrasi dan proses pembangunan. Nilai moral dan etik kian tergerus.
“Kita terjebak pda situasi tanpa nilai dan makna yang kuat,” ujarnya.
Dia mengatakan, pada 1998, Indonesia mengalami demokrasi yang lebih terbuka, lebih besar dengan agnedxa dan komtmen kuat untuk membangun Negara ini lepas dari berbagai persoalan masa lalu. Salah satunya memberantas KKN.
“Dalam konteks kebangsaan kita, soal-soal seperti ini belum bisa kita benahi secara baik. Peran serta masyarakat untuk mengawal, mengingatkan dan menyoroti, juga tean media agar arah pembangunan bangsa ini sesuia dengn apa yang kita cira-citakan,” papar dia.
Dia mengatakan, Pemilu harus jadi momentum untuk memperbaiki bangsa. Pemilu jangan jadi media perpecahan bangsa, di mana ada tendensi Pemilu membuat tiang penyangga bangsa makin rapuuh.
“Bagaimana Pemilu menjadi media penguatan tiang-tiang penyangga. Penguatan relasi sosial kemasyarakatan yang sangat beragam. Tidak boleh ada diskrminasi di sana karena Pemilu,” ujarnya.
Selanjutnya Aske Benu yang pernah menjabat sebagai Ketua KPU Kabupaten Minahasa Tenggara ini memaparkan, ada 4 pilar kebangsaan sudah menggambarkan bagaimana sikap kepribadian berbangsa dan bernegara.
Terkait pembangunan di Minahasa Tenggara, dia mengatakan, sudah terjadi kolaborasi yang sangat tinggi. Pembangunan dari yang tidak ada menjadi ada.
“Terkait itu yang diharapkan di Minahasa Tenggara adalah kemerdekaan untuk belajar tentang demokrasi untik menuju Indonesia Emas,” ujarnya.
Ronald Sorongan lebih banyak memberi imbauan dan ajakan pada warga untuk menyukseskan Pilkada 27 November 2024, dengan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan memberikan hak suara
“Jaga situasi keamanan, datang ke TPS dan berikan hak suara. Biar beda pilihan, tetap saling menghormati” ujarnya.
Narasumber berikutnya, Yoseph Ikanubun memaparkan tentang bagaimana peran pers dan jurnalis dalam ikut membangun bangsa Indonesia, bahkan sejak zaman pra kemerdekaan.
Dia juga memaparkan bagaimana peran penting pers dalam setiap era yakni memberi informasi, kontrol sosial, serta mengedukasi publik.
“Di zaman penjajahan, ada pers pergerakan yang ikut berperan mendirikan bangsa Indonesia. Pers adalah pilar keempat demokrasi yang memainkan fungsi informasi, kontrol sosial dan edukasi,” ujarnya.
Evaluasi pelaksanaan Pemilu 2024 dan pelaksanaan Pilkada 2024 dari sisi keamanan, disampaikan oleh Iptu Suparlan. Menurutnya, menjadi tanggungjawab bersama untuk menjaga situasi tetap kondusif.
“Waktu Pemilu lalu dalam beberapa kesempatan kami juga masuk mengingatkan penyelenggara, meski mungkin bukan kewenangan kami, tapi ini demi menjaga keamanan, ketertiban dan kelancaran pesta demokrasi,” ujarnya.
Pada bagian akhir, Otnie N Tamod menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara yang sudah menyokong pelaksanaan Pilkada ini, termasuk dari aspek anggaran.
“Kami sudah menandatangani NPHD (Naskah Perjanjian Hibah Daerah), dengan dana hibah untuk Pilkada 2024 sebanyak 32 miliar rupiah. Dengan beberapa tahapan, sesuai dengan apa yang kami susun dalam RAB (Rencana Anggaran Biaya) Pilkada ini,” papar dia.
Kepada para penyelenggara termasuk Badan Adho, dia mengingatkan bekerja benar-benar sesuai aturan, menjaga integritas dan profesionalitas.
“Kepercayaan masyarakat ada di tangan kita, kalau kita bekerja dengan berintegritas dan professional,” tururnya
Dialog kebangsaan ini dihadiri para tamu undangan, sekitar 900 Badan Adhoc yang terdiri dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS), serta warga masyarakat yang hadir di Lapangan taman Kota Tombatu. (Kifli)