Manado,Infosulut.id – Rapat Lanjutan pembahasan KUA dan PPAS, APBD Provinsi Sulut Tahun anggaran 2025 Kembali digelar mempertemukan tim badan anggaran (BANGGAR) DPRD Sulut Bersama dengan Bank SulutGo.
Rapat tersebut berlangsung tanya jawab antara Tim Badan Anggaran (BANGGAR) DPRD Sulut bersama dengan pihak bank SulutGo
Ditengah tengah jalannya rapat tiba tiba seorang anggota badan anggaran yakni Julius Jems tuuk memberikan sanggahan.
“Interupsi pimpinan, Apa yang BSG berikan kepada Mega korpora, Mega korpora membentuk satu kelompok usaha bank, kemudian, Grupnya Chairul Tanjung apa saja, Bank Mega, hallo bank, dan Mega Syariah, kalau saya salah silahkan di koreksi,” ungkap jems tuuk .
Lanjut Jems menanyakan apakah kelompok usaha bersama (KUB) ini meminta saham, karena sejauh yang ia tahu bahkan setelah membuka data ini tidak ada.
“Akan tetapi ia akan menempatkan 1 atau 2 direksi di jajaran manajemen, kalau ini sampai terjadi ia menempatkan 1 atau 2 direksi, apa artinya ini pak ketua,” tanya Jems tuuk
Kembali tuuk mengatakan bahwah manajemen BSG tidak bisa dipercaya, karena Jems menilai ada banyak hal yang bermasalah, contohnya seperti yang dikatakan oleh ketua DPRD mengenai Dirum yang tidak membalas Chat WhatsApp dari nya (Andy Silangen)
“Ini Direktur umum (DIRUM) ini kan, dia salah satu direktur bank tapi serasa Dirut, penampilannya tidak sebanding dengan isi kepalanya, Depe penampilan jago Skali tapi tidak sebanding dengan isi kepalanya,” kata Jems tuuk .
Sahut tuuk lagi, ia merasa kasihan terhadap pak Machmud, serta pak direktur pemasaran dan lain lain.
“justru itu dari awal pak ketua, saya selalu tergelitik melihat kinerja bank baik atau yang tidak baik di lihat dari profit, mau di putar bagaimana tetap ujungnya profit, tadi pak ketua so minta profit BSG selama 5 tahun terakhir,” jelas Jems tuuk, Kamis (01/08/2024) Ruang rapat DPRD Sulut .
Tutur Jems lagi, Kebetulan tadi malam ia membuka buka data dan di dapati 1 data.
“data yang saya dapatkan begini, jadi teman teman anggota DPRD tolong paham, karena ini data betul, Tahun 2017 Dimana pak Machmud masih di dalam, BSG memiliki aset 12 Triliun, kemudian dana pihak ketiga kurang lebih 11 triliun sekian,” kata anggota BANGGAR tersebut .
Kemudian Kredit yang diberikan 8 triliun sekian, tapi labanya 350 miliar.
“Depe laba 350 miliar, kalau nda salah secara kasat, saham pemprov di BSG mencapai 34% karena dipotong 24,9% Mega korpora, difident yang diberikan kepada pemerintah provinsi 119 miliar nah hari ini aset kita 22 triliun ada naik 180% data pihak ketiga 16,2 triliun 147%, kredit kita 15,4 triliun, tapi difident yang dikasih 71 miliar,” sebut tuuk
Kunci Jems kepada direktur, dia sebenarnya dari tadi tidak mau berbicara namun tergelitik, jadi harus disampaikan, karena berbicara By data.
Peliput : Candle
Editor : Kifli