Tarif Listrik Andil Besar Penyebab Deflasi 0,15 Persen

oleh -18 views

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, Aidil Adha saat menyampaikan rilis BPS, Senin(3/3/2025).(Foto:Ist).

Manado, Infosulut.id – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, Aidil Adha menjelaskan, Sulawesi Utara mengalami deflasi 0,15 persen year on year (yoy) pada Bulan Februari 2025.

“Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,54. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Minahasa Utara sebesar 2,30 persen dengan IHK sebesar 110,69 dan deflasi terjadi di Kota Manado sebesar 1,25 persen dengan IHK sebesar 103,12,”kata Aidil Adha saat menyampaikan rilis BPS, Senin(3/3/2025).

Kata Aidil Adha bahwa tingkat deflasi secara month to month Sulawesi Utara Bulan Februari 2025 sebesar 0,53 persen dan tingkat deflasi year to date sebesar 1,62 persen.

“Untuk komoditas pendorong inflasi utama yakni tomat dengan andil 0,50 persen; cabai rawit 0,09 persen; beras 0,06 persen; emas perhiasan 0,05 persen dan mobil 0,03 persen,”jelas dia.

Dia menambahkan, komoditas penahan inflasi utama, yakni tarif listrik dengan andil – 0,54 persen; daging babi -0,16 persen; angkutan udara -0, 09 persen; daging ayam -0, 06 persen dan ikan Cakalang/ikan Sisik -0, 06 persen.

“Ya untuk deflasi yoy terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks kelompok pengeluaran,”terangnya.

“Kelompok tersebut, yakni pakaian dan alas kaki sebesar 2,18 persen; perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 13,64 persen; perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,13 persen dan informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,01 persen,”kata dia.

Ditambahkan dia bahwa kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 4,32 persen; kesehatan 1,52 persen; transportasi 1,33 persen; rekreasi, olahraga, dan budaya 0,60 persen, pendidikan sebesar 0,86 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,31 persen danperawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,39 persen.