Girian, Infosulut.id – Puluhan siswa SMA Kristen Tumou Tou Girian, pada Selasa (31/10/2023), mengikuti Pelatihan Jurnalistik Siswa.
Pelatihan Jurnalistik yang digelar di Pendopo Sekolah ini dibuka secara resmi oleh Kepala SMA Kristen Tumoutou Dua Girian, Ronny Bawotong, M.Pd didampingi Ketua Jurnalis Pendidikan Sulut (JPS), Julkifli Madina.
Dalam sambutannya, Ronny Bawotong menekankan soal manfaat yang didapat pada kegiatan pelatihan yang sangat bermanfaat bagi para peserta didik di sekolah.
“Sebagai Sekolah Penggerak maka Profil Pelajar Pancasila adalah hal yang utama dimana para siswa harus Bernalar kritis,”tegasnya.
Kata Bawotong, pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil Keputusan.
“Kegiatan ini bisa mendapat pengetahuan terkait bagaimana menjadi jurnalis, termasuk kemampuan menulis dan Apalagi dunia jurnalistik ini sangat penting, kita bisa mengetahui berbagai informasi di belahan dunia yang lain karena adanya jurnalis,” ujar Bowotong.
Dia mengatakan, melalui pelatihan itu ada peluang bagi para siswa yang nantinya memiliki minat untuk bisa menjadi jurnalis yang professional.
“Bukan tidak mungkin, ada siswa yang nantinya bisa menjadi jurnalis profesional,” ujarnya.
Materi pertama mengenai Pengantar Pers dan Jurnalistik disampaikan oleh Pemred DetikManado.com Yoseph E Ikanubun. Dia memaparkan terkait pengertian pers, sejarah perkembangan pers, hingga jenis-jenis media massa.
“Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi melalui media cetak, elektronik, dan saluran lain yang tersedia,” papar Ikanubun yang juga Ahli Pers dari Dewan Pers ini.
Materi kedua mengenai teknik reportase dan wawancara yang disampaikan oleh Julkifli Madina Pemred Infosulut.id.
Dia mengulas soal pengertian reportase dan wawancara serta cara melakukan reportase dan wawancara yang baik.
Setelah itu para peserta dibagi dalam beberapa kelompok, dan melakukan simulasi wawancara. Para siswa mewawancarai pengurus OSIS terkait berbagai program.
“Wawancara ini hal penting dalam kerja jurnalistik, ini salah satu cara dalam mencari dan memperoleh informasi,” ujar Madina.
Para siswa kemudian menuliskan hasil wawancara ini dalam sebuah berita. Sebelum itu mereka dibekali dengan materi tentang Tekhnik Menulis Berita yang disampaikan juga oleh Julkifli Madina.
“Berita ini adalah fakta. Menulis berita itu harus memperhatikan struktur, nilai, dan unsur berita,” papar Madina.
Dia juga memaparkan terkait bagaimana menentukan judul, lalu menulis lead atau teras berita sederhana hingga menyusun kerangka berita yang mudah dicerna dengan menggunakan rumus 5W dan 1H yang merupakan unsur berita.
“Penting menempatkan rumus What, Who, When, Why, Where, dan How atau Apa, Siapa, Kapan, Mengapa, Di mana, dan Bagaimana dalam sebuah berita,” katanya.
Pada sesi akhir, para siswa diberikan kesempatan untuk menulis berita serta mempresentasekan di depan forum. Beberapa berita yang dinilai terbaik oleh para narasumber, diunggah di media online.
Pelatihan kali ini menjadi yang terbaik yang digelar JPS di Sekolah. Dimana pertunjukkan seni dan budaya baik kolintang, tarian daerah dan dance digelar siswa – siswi terbaik SMA Kristen Tumou Tou Dua Girian.(Kifli).