Foto Dokumentasi Bank Indonesia Perwakilan Sulut sosialisasikan CBP Rupiah kepada Puluhan Siswa SD Kristen Barukarang dan SMP Satu Atap Desa Kakorotan, Kecamatan Nanusa, Talaud.
Penulis : Julkifli Madina
Talaud, Infosulut.id – Bank Indonesia merupakan Bank Sentral Indonesia. Sebagai lembaga negara, Bank Indonesia memiliki tujuan yaitu mencapai dan menjaga kestabilan nilai Rupiah. Dengan itu, Bank Indonesia mengajak masyarakat Indonesia untuk ikut mengikuti kampanye Cinta, Bangga, Paham Rupiah.
Cinta Rupiah merupakan pertukaran dari kemampuan Masyarakat untuk mengenal karakteristik dan desain Rupiah, memperlakukan Rupiah secara tepat, menjaga dirinya dari kejahatan uang palsu
Bangga Rupiah merupakan pertukaran dari kemampuan Masyarakat memahami rupiah sebagai alat pembayaran yang SAH, simbol kedaulatan NKRI, dan alat pemersatu bangsa.
Paham Rupiah merupakan pelepasan kemampuan Masyarakat memahami peran Rupiah dalam peredaran uang, stabilitas ekonomi, dan fungsi sebagai alat penyimpan nilai kemampuan.
Oleh karena itu, pihak Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara melakukan edukasi dan literasi Cinta, Bangga dan Paham (CBP) Rupiah kepada Warga dan puluhan pelajar di Desa Kakorotan, Desa Kakorotan, Kecamatan Nanusa, Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulut.
Sosialisasi tersebut diberikan kepada para Siswa yang duduk dibangku tingkat Skolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP), dari beberapa sekolah di Desa Kakorotan tersebut pada, Selasa (11/6/2024).
Edukasi CBPR tersebut berlangsung di sela Ritual Adat Mane’e di Pulau Intata Kabupaten Talaud.
Para Siswa mendapatkan edukasi tentang Literasi keuangan yang disampaikan pihak Bank Indonesia tentang Cinta, Bangga dan Paham (CBP) Rupiah.
Materi pembelajaran itu, dibawakan Asisten Direktur BI Perwakilan Sulawesi Utara Bidang Sistem Pembayaran dan Peredaran Uang Rupiah (SPUR), Ahmadi Rahman, asisten Deputi.
“Program Literasi CBP Rupiah ini bertujuan untuk mewujudkan kedaulatan bangsa Indonesia,” kata Ahmadi Rahman.
Lanjut dia, literasi CBP Rupiah merupakan sebuah program yang dirancang khusus oleh Bank Indonesia untuk mengedukasi masyarakat khususnya di perbatasan tentang fungsi Rupiah yang tidak terbatas.
“Cinta Rupiah adalah edukasi agar masyarakat bisa merawat dan mengenali karakteristik hingga menjaga diri dari kejahatan uang palsu apalagi disini adalah daerah perbatasan antar negara yang resiko kejahatan sangat tinggi,”ungkapnya.
Dijelaskannya lagi, bangga Rupiah merupakan sebuah perasaan bangga dan percaya diri bahwa Rupiah adalah alat pembayaran sah, simbol kedaulatan dan pemersatu bangsa.
Sementara dikatakan Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Utara, Andry Prasmuko bahwa literasi dan edukasi CBP Rupiah wajib diberikan sejak dini kepada anak sekolah khususnya bagi mereka yang tinggal di Daerah perbatasan Indonesia – Filipina ini.
“Tujuan utama kegiatan ini, agar anak-anak sejak dini bisa lebih bijaksana membelanjakan uangnya, agar mereka bisa paham, mengerti dan manfaat fungsi rupiah sebagai alat pembayaran resmi yang hanya ada, dan berlaku di Indonesia,” ungkap Prasmuko.
Kata dia, Rupiah merupakan alat pembayaran yang sah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Rupiah wajib digunakan dalam setiap transaksi yang dilakukan di wilayah NKRI, Apalagi di Sulawesi Utara banyak Pulau yang berbatasan langsung dengan Negara Filipina.
“Rupiah sebagai simbol kedaulatan negara memiliki desain yang melambangkan persatuan Indonesia, menampilkan gambar Pahlawan Nasional dan lambang negara Burung Garuda serta ornamen Nusantara yang menggambarkan keragaman budaya dan warisan adat Nusantara,” ungkapnya.
Lanjutnya, Bank Indonesia senantiasa menjaga kualitas dan keamanan Rupiah dengan penggunaan unsur pengaman dan teknologi terkini agar Rupiah semakin mudah dikenali oleh masyarakat, menyulitkan pemalsuan dan memiliki usia edar yang lebih lama.
“Untuk Rupiah yang semakin berdaulat, Bank Indonesia mengajak masyarakat senantiasa cinta, bangga dan paham Rupiah, tegas dia.
Pihak petugas Bank Indonesia dengan penuh tanggung jawab terhadap Bangsa Indonesia untuk sosialisasikan tentang Cinta, Bangga dan Paham Rupiah kepada Warga dan Siswa yang tinggal di Pulau Kakorotan dekat dengan perbatasan negara Filipina dengan Indonesia.
Masyarakat disanapun telah mampu mengelola mata uang Rupiah dengan bijaksana sebagai alat pembayaran resmi yang di banggakan.
Rupiah di Daerah perbatasan Indonesia – Filipina itu, sudah menjadi kesatuan agar masayarakat cinta NKRI.