Manado,Infosulut.id – Persoalan Advetorial terhadap wartawan menjadi sorotan dalam rapat badan anggaran (Banggar) pembahasan perubahan APBD Provinsi Sulawesi Utara tahun 2024, Jumat (09/08/2024) Ruang Rapat DPRD Sulut .
Julius Jems tuuk memulainya dengan memberikan apresiasi atas kinerja pemerintah provinsi Sulut yang mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Sulut
“PAD kita Tembus hampir 1triliun 646miliar, ini adalah kerja sama yang baik, ini adalah prestasi yang luar biasa yang diperoleh oleh pak Jun silangen dibawah pak sekprov pak stive,” puji Jems tuuk kepada jajaran pemerintah daerah provinsi Sulawesi Utara
Ungkap lagi jems, percaya kedepan, kalau dinas ini dipimpin oleh orang yang tepat maka akan menghasilkan prestasi yang tepat
“Terus yang ke 2 pak sekprov, saya hanya akan titip 2, yang pertama terkait dengan advetorial di DPRD Provinsi sulut,
Advetorial ini kita hanya bahas sebentar, buat teman teman wartawan, itu perlu dipertimbangkan pak ketua dan pak sekprov, pak sekwan untuk pengalokasiannya”kata Jems
Kemudian ia teringat di tahun 2014, dia menjadi anggota DPR, advetorial untuk wartawan masih 27 media, alokasinya hampir 5 miliar, namun hari ini DPRD provinsi 73 media, tapi alokasinya tinggal tidak sebesar itu lagi
“Saya mengingatkan saja, support teman teman wartawan, baik media cetak maupun elektronik dilembaga ini untuk diteruskan kepada masyarakat edukasi ini luar biasa
Kemudian saya minta kepada pak sekwan dan sekprov, untuk advetorial di gubernur jangan ada oknum oknum yang memotong,”tegas tuuk
Dikisahkan Jems, ada media yang mendapatkan 5 advetorial kemudian sampai di tangan hanya 3, selanjutnya 2 dikantongi oleh oknum oknum ASN yang ada
“Nanti dibicarakan keluar adalah kepentingan teman teman wartawan, saya punya data tentang data tersebut, demikian juga dengan lembaga ini. Dimana mana, kalau saya mau pinjam istilah pak DPR, Marijo Torang hidup dengan baik, hidup dengan jujur dihadapan Tuhan, kan nyanda rugi,” imbuh Jems
Kemudian jems kembali mengingatkan, kepada sekwan dan sekprov, agar yang menjadi hak wartawan dikembalikan kepada wartawan, dan jangan dipotong
“Karna samua sotapotong potong ini, so susah mo bagi diapunya kue” kunci Jems tuuk
Peliput : Candle
Editor : Kifli