Manado, Infosulut.id – Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulut gelar Focus Group Discussion (FGD) rencana strategis Tahun 2021-2026 pada Jumat (19/11) di Hotel Grand Puri Manado.
Dalam FGD tersebut, selain Pejabat Dikda, juga dihadiri para praktisi pendidikan dari berbagai universitas di Sulut, staf ahli Gubernur bidang pendidikan maupun staf khusus serta organisasi guru dan pengurus MKKS baik SMA, SMK dan SLB.
Kepala Dinas Pendidikan Daerah, dr Grace Punuh M.Kes menyampaikan, FGD kali ini adalah membahas rencana strategi Dinas Pendidikan lima tahun kedepan.
“Kami menyusun program dan meminta masukkan juga dari semua kalangan baik praktisi pendidikan, staf ahli dan staf khusus Gubernur, organisasi guru, para Kacabdin dan Kepala Sekolah agar penyususnan renstra bisa maksimal,”ungkap Punuh.
Sementara dalam rapat tersebut banyak masukan yang masuk salah satunya dari Alvius Lomban mantan Kadis Dikda ini. Kata dia, banyak sekolah negeri dan swasta anjlok mutu pendidikannya dan ini sangat perlu suport dari Dinas Pendidikan untuk bisa memberikan peningkatan kualitas di Sekolah itu.
“Peningkatan kualitas itu juga harus perlu bekerjasama dengan universitas agar mutunya bisa baik,”ungkap Lomban.
Kata dia, Dengan adanya kerjasama ini, tanggung jawab bukan hanya pada Pemerintah Daerah saja tetapi juga tanggung jawab bersama termasuk perguruan tinggi.
“Di era digitalisasi saat ini, Dikda juga perlu kerjasama dengan Dinas Kominfo untuk meningkatkan kualitas agar jangan tertinggal dan dapat mengikuti perkembangan dunia saat ini,”harapnya.
Sementara itu Star Wowor Ketua PGRI Sulut mengungkapkan, Sumberdaya Manusia sangat diperlukan guna peningkatan kualitas pendidikan.
“Kekurangan guru masih menjadi kendala serta kemampuannya juga sangat perlu ditingkatkan dan wajib beradaptasi dengan perkembangan dunia saat ini,”ungkap mantan Kadis Dikda ini.
Kepala Bidang Pembinaan SMK Dikda Sulut, Debby Mamangkey mengungkapkan, studi kelayakan harus dilihat dengan situasi di daerah itu dan pihak SMK jangan asal – asal menambah jurusan kalau tidak dibutuhkan di Daerah itu.
“Buka jurusan harus sesuai dengan kebutuhan dunia kerja di Daerah itu dan para Kacabdin juga harus melihat itu jangan asal menyetujui saja,”kata Mamangkey.
Sementara itu menurut Kepala Bidang GTK, Merlinda Mamesa mengungkapkan, untuk membuka Sekolah baru atau jurusan maka ketersiaan guru harus ada dulu.
“Pemerataan guru memang kami diminta pemetaan dan rencana kami akan buat pemetaan di setiap cabang Dinas,”ungkapnya.
Kata dia, Peningkatan kompetensi guru akan dilakukan serta perekrutan calon kepsek tahun depan tidak ada lagi dan para Kepsek nanti akan diambil dari guru penggerak serta yang sudah ikut Cakep dan untuk Kepsek dari guru penggerak diambil dari sistem guru penggerak yang sudah ada.
“Perpindahan guru sangatlah ketat dan diseleksi ketat oleh cabang dinas nantinya,”tutupnya.
Kepala Bidang PKLK Dikda Sulut, Johanis Gereth Tamuntuan SE menyampaikan, kesepan direncanakan siswa SLB di daerah kepuluan akan dibangun asrama karena melihat tempat tinggal mereka sangat berjauhan dwngan Sekolah.
“Ini untuk memudahkan mereka agar bisa Sekolah dengan tidak ada kendala,”ungkapnya.
Sementara kata dia, saat ini ada 4 Daerah yang belum memiliki SLB yakni Bolmut, Bolsel, Boltim dan Sitaro.
“Kami sudah menyurat ke Pemda agar bisa membantu menyediakan lahan karena Pemerintah pusat sudah siap membantu membangun insfrastrukturnya,”ungkap Tamuntuan. (Kifli).