Minut, Infosulut.id – Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey meletakkan batu pertama taman wisata budaya waruga di lokasi pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Kabupaten Minahasa Utara, belum lama ini.
Dalam peletakan batu pertama taman wisata budaya waruga nampak hadir Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi, Bastari, para pejabat di lingkup Pemprov Sulut, Hukum Tua Desa Kuwil dan Desa Kawangkoan.
Tentunya, peletakan batu pertama taman wisata budaya waruga menjadi kabar gembira bagi publik Sulut.
Pasalnya, taman wisata budaya berbandrol Rp33 miliar yang dibangun di atas lahan seluas 3,1 hektar dengan 87 makam ini bernilai konstruktif dalam rangka pemantapan pembangunan daerah di sektor kebudayaan bahkan dapat menjadi sarana penunjang pembangunan pariwisata di Sulut.
Waruga adalah kubur atau makam leluhur orang Minahasa yang terbuat dari batu dan terdiri dari dua bagian. Bagian atas berbentuk segitiga seperti bubungan rumah dan bagian bawah berbentuk kotak yang bagian tengahnya ada ruang.
Waruga berasal dari dua kata “waru” yang berarti “rumah” dan “ruga” yang berarti “badan”. Jadi secara online, waruga berarti “rumah tempat badan yang akan kembali ke surga”.
Menurut Olly, taman wisata budaya waruga ini adalah bagian dari upaya menjaga dan melestarikan budaya Sulut juga sebagai langkah strategis untuk menjadikan kebudayaan kekuatan yang dapat dikontribusikan bagi pembangunan dan kemajuan Sulut.
“Kawasan ini memang sejak awal akan dijadikan daerah wisata budaya karena torang tidak boleh melupakan identitas budaya. Generasi kita nanti tetap melihat bagaimana kejayaan Sulawesi Utara di masa lalu, ”kata Olly.
Olly juga turut meninjau pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan berbandrol Rp1,4 triliun yang benar-benar merupakan satu lokasi dengan taman wisata waruga.
Potensi Bendungan Kuwil Kawangkoan mampu memberikan dampak yang besar bagi masyarakat Sulut sehingga dijadikan sebagai salah satu proyek strategis / program pembangunan 49 bendungan baru Kementerian PUPR.
Sementara itu, Kepala Balai Sungai Wilayah Sulawesi I, Bastari menerangkan bahwa pembangunan bendungan terus dipacu dan diharapkan selesai pada tahun 2021.
“Saat ini pengerjaannya sudah mencapai 75 persen,” ujar Bastari.