Tahuna, Infosulut.id – Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Sangihe, Drs. Jusran H Gahansa dalam pembukaannya pada Rabu (10/08/2022) menyampaikan, Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Pengembangan SMK Pusat Keunggulan SMK Kristen 1 Tomohon di SMK Negeri 2 Tahuna yang diikuti SMK Se-Kabupaten Sangihe ini harus diikuti dengan baik agar bisa bermanfaat.
“Kurikulum merdeka akan diterapkan pada ajaran baru ini dan khusus guru SMK harus paham agar siswa sudah bisa menerimanya,” jelas Kacabdin.
Lanjut Kacabdin Jusran, memang di SMK dalam Kurikulum baru ini 70 persen adalah praktek dan 30 persen teori dan ini harus dimanfaatkan dengan baik.
“Dengan kurikulum baru ini maka harus melahirkan para siswa yang siap kerja dengan mempunyai keahlian yang mumpuni,”kata dia.
Sementara itu melalui Pengawas Bina yang juga pengawas ahli ini menelaskan, setiap pelajar harus memenuhi 6 profil pelajar Pancasila yakni, beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bergotong-royong; berkebinekaan global, bernalar kritis, dan kreatif.
“Bentuklah sifat karakter pada siswa dengan profil pelajar pancasila karena ini sangatlah penting bagi siswa;”kata Tambuwun.
Kata dia, Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka jalur Mandiri Belajar, Kepala Sekolah dan Guru menerapkan komponen atau prinsip kurikulum merdeka dengan tetap menggunakan kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan (Kurikulum tahun 2013, Kurikulum Darurat dan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka jalur Mandiri Berubah, Kepala Sekolah dan Guru mulai tahun ajaran 2022/2023 menerapkan kurikulum merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang disediakan pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, kelas 4, kelas 7 atau kelas 10 serta dalam Implementasi Kurikulum Merdeka jalur Mandiri Berbagi, Kepala Sekolah dan Guru dalam tahun ajaran 2022/2023 menerapkan kurikulum merdeka dengan melakukan pengembangan sendiri berbagai perangkat ajar pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, kelas 4, kelas 7 atau kelas 10.
Kepala SMK Kristen 1 Tomohon, Altje Liuw S.Pd, M.Pd saat penjelasan dalam pembiasan SMK PK di SMK Se-Sangihe menyampaikan apa yang sekolahnya bikin selama SMK PK untuk IKM Pengembangan SMK Pusat Keunggulan semua disampaikan kepada para SMK di Sangihe.
“Guru melakukan inovasi dan apa yang mereka bikin diterapkan kepada para siswa sesuai dengan IKM pengembangan SMK Pusat Keunggulan,”terangnya.
Sementara melalui Kepala SMK Negeri 2 Tahuna, Drs. Mangensihi J Karaeng menyampaikan, kegiatan ini sangatlah bermanfaat dan bisa menentukan nasib masa depan para generasi berikut dalam membangun negara.
“Kami bersyukur bisa menjadi tuan rumah dan bisa belajar bersama dalam IKM ini,”katanya.
Diketahui, Profil Pelajar Pancasila ini dicetuskan sebagai pedoman untuk pendidikan Indonesia. Tidak hanya untuk kebijakan pendidikan di tingkat nasional saja, akan tetapi diharapkan juga menjadi pegangan untuk para pendidik, dalam membangun karakter anak di ruang belajar yang lebih kecil. Pelajar Pancasila disini berarti pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Pelajar yang memiliki profil ini adalah pelajar yang terbangun utuh keenam dimensi pembentuknya.(Kifli).