Minahasa, Infosulut.id – Jurnalis Pendidikan Sulut (JPS) bekerjasama Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Sulut kembali menggelar workshop jurnalistik siswa di SMA Negeri 1 Tombariri pada Kamis (01/09/2022).
Para siswa – siswi sangat antusias mengikuti kegiatan yang dihadiri para pakar jurnalis di Sulut tersebut.
Kepala SMA Negeri 1 Tombariri, Drs Frangky Pangalila mengatakan, kegiatan ini sangatlah bermanfaat bagi para peserta didik di sekolahnya.
“Mereka bersyukur dapat ilmu pengetahuan bagaimana bisa menangkal berita hoax dan bisa mengenal akan dunia jurnalistik serta langsung bisa menulis berita,”ungkapnya.
Kata dia, dengan diberikan pemahaman maka mereka akan tahu apa itu berita hoax dan tidak akan terjerumus ikut menyebarkannya agar terhindar dari jeratan UU ITE dengan ancaman kurungan badan dan denda.
“Dunia maya saat ini sangatlah memprihatinkan dimana banyak brita hoax tersebar dan ini harus dipahami siswa dan mereka harus menjadi agen anti hoax di sekolah kami,”ungkapnya.
Lanjut dia, saat ini sudah ada UU ITE dan itu ada hukuman badannya dan diharapkan jangan sampai siswa terjerat dengan UU ini.
“Kami juga bersyukur para siswa diberikan pemahaman akan menulis berita dan mengetahui akan dunia jurnalistik ,”katanya.
Literasi itu perlu karena dengan bisa menulis mereka akan menjadi siswa yang pintar dan mempunyai masa depan yang cerah.
Sementara itu Ketua Jurnalis Pendidkan Sulut (JPS), Julkifli Madina pun bersyukur para siswa sangatlah antusias mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir pelaksanaan.
“Mereka sangat senang mendapatkan ilmu ini baik dari materi pertama oleh agustinus Hari tentang menangkal berita hoax dan perkembangan media massa hingga materi terakhir tentang reportase dan wawancara serta praktek menulis berita, “kata Julkifli Madina.
” Sebelumnya kita sudah melakukan pelatihan jurnalis di beberapa sekolah yang sudah bekerjasama dengan Dikda Sulut dan mendapat respon yang positif dari para Kepsek dan siswa, ” ujar Kifli
Salah satu siswi peserta pelatihan, Falen Angelina Padu mengatakan, dirinya sangat senang bisa belajar bagaimana bisa menangkal berita hoax dan bisa mengetahui dunia jurnalistik.
“Kami senang dan bangga bisa mengikuti kegiatan ini karena sangatlah bermanfaat bagi kami dan ini baru pertama dilaksanakan di sekolah kami,”ungkap Falen.
Kata dia, dirinya pun siap menjadi agen perubahan di sekolah dalam menangkal berita hoax dan ilmu yang didapat akan dibagi kepada siswa yang lain.
Diketahui Pelatihan jurnalistik ini di ikuti 50-an siswa dari OSIS dan siswa pilihan dari kelas masing – masing.(Kifli).