Manado, Infosulut.id – Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan perbankan menyediakan layanan penukaran uang di 5.066 titik layanan penukaran di bank yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia mulai 27 Maret sampai dengan 20 April 2023. Jumlah itu bertambah 377 titik dibanding 2022.
Data yang diterima menyebutkan uang yang disiapkan sebesar Rp195 triliun atau naik 8,22% dari realisasi 2022. Semuanya ini guna memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menyambut bulan suci Ramadan dan Idulfitri 1444 H.
Bagaimana dengan wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara?
Kepala Kantor Perwakilan BI Sulut, Andry Prasmuko mengatakan BI menyiapkan sebanyak Rp 3 triliun uang kartal untuk kebutuhan Ramadan dan Idulfitri 2023. Antisipasi kenaikan ini mempertimbangkan pencabutan status pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik serta peningkatan mobilisasi masyarakat.
“Layanan penukaran uang di perbankan Sulawesi Utara terdapat sebanyak 81 titik yang tersebar di Manado, Bitung, Tomohon, Kotamobagu, Kabupaten Kepulauan Sitaro (Siau), Kepulauan Sangihe (Tahuna), Talaud (Lirung dan Melonguane). Kemudian di luar dari titik-titik layanan sebelumnya, terhitung 28 Maret 2023 sampai dengan 20 April 2023 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara juga menyediakan opsi layanan penukaran uang melalui kas keliling di pusat keramaian (terminal, stasiun dan pusat pertokoan), dan kas keliling di pasar-pasar tradisional,” kata Andry dalam keterangan resminya, Kamis (30/3/2023).
Dijelaskan Andry bahwa titik-titik layanan kas keliling di lokasi tersebut di antaranya Pasar Tuminting, Pasar Bersehati, Pasar Pinasungkulan, Stasiun Bus trans Sulawesi (Malalayang), Kawasan Megamas dan Kantor Lama Bank Indonesia di wilayah pasar 45. Hadir pula penukaran melalui kegiatan kas keliling di instansi-instansi seperti Kantor Gubernur Pemprov Sulut, KODAM XIII Merdeka, Kantor Wali Kota Manado, Kantor LANTAMAL VIII, Kantor BRIMOBDA Sulut, dan Kantor POLDA Sulut. Khusus untuk layanan penukaran di kas keliling, masyarakat diharapkan memesan penukaran terlebih dahulu melalui aplikasi PINTAR.
“Semua program tersebut terpadu dalam SERAMBI (Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri) 2023 yang telah diluncurkan Deputi Gubernur BI, Aida S Budiman, di Bank Indonesia pada 20 Maret 2023. SERAMBI merupakan rangkaian kegiatan pemenuhan kebutuhan uang Rupiah dan layanan kas pada kepada masyarakat periode Ramadan dan Idulfitri 2023.
“Dalam kesempatan tersebut, Deputi Gubernur Aida, menyampaikan tiga framework BI dalam melakukan pengelolaan uang rupiah yang dioptimalkan menjelang hari raya, pertama ketersediaan uang rupiah yang berkualitas dan terpercaya, kedua sistem distribusi uang yang efisien dengan layanan kas prima dan ketiga adalah infrastruktur,” Andry menambahkan.
Masyarakat turut diajak untuk “Cinta, Bangga, Paham Rupiah”. Implementasi cinta dengan merawat Uang Rupiah, bangga menggunakan Uang Rupiah, dan Paham, yaitu dengan menggunakannya secara bijak.
Dalam rangka pengembangan edukasi Rupiah yang tidak hanya terbatas pada edukasi terkait keaslian dan merawat fisik uang Rupiah tetap juga mencakup peran Rupiah sebagai simbol dan identitas Bangsa serta fungsi Rupiah dalam perekonomian secara menyeluruh, Bank Indonesia melakukan refocusing edukasi Rupiah pada tiga aspek utama yaitu Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah.
CBP Rupiah merupakan perluasan edukasi Rupiah yang tidak hanya terbatas pada edukasi terkait keaslian Rupiah (3D – Dilihat Diraba Diterawang) dan cara merawat Rupiah (5J – Jangan dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Diremas, Jangan Dibasahi, Jangan Distaples) namun juga mencakup peran Rupiah sebagai simbol dan identitas Bangsa serta fungsi Rupiah dalam perekonomian secara menyeluruh.
BI juga mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan transaksi pembayaran secara non tunai di antaranya QRIS, memperluas kepersertaan BI-FAST termasuk kanal layanan dan akseptasi masyarakat, serta mendorong Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) untuk mempersiapkan infrastruktur guna menghadapi peningkatan transaksi di bulan Ramadan dan Idul Fitri 1444 H.
Sejalan dengan itu, BI menempuh langkah strategis guna memastikan kelancaran sistem pembayaran non tunai. BI memastikan kesiapan (ketersediaan dan keandalan) sistem dan layanan kritikal BI untuk menjamin keberlangsungan operasional sistem pembayaran yang diselenggarakan BI (tunai dan nontunai), termasuk memantau sistem peserta dalam memberikan pelayanan transaksi pembayaran.
“Ramadan dan Idul Fitri maupun hari-hari besar lainnya merupakan momen bagi masyarakat untuk membelanjakan Rupiah. Di Ramadan Idul Fitri ini kami mengajak masyarakat untuk berperilaku belanja bijak dan mencermati ciri-ciri keaslian Uang Rupiah dengan senantiasa menerapkan 3D (dilihat, diraba dan diterawang). Belanja bijak diwujudkan dengan belanja sesuai kebutuhan (tidak berlebihan, memastikan kualitas setara dengan harga, dan tidak menimbun pembelian), belanja produk dalam negeri (khususnya produk UMKM), dan mengalokasikan dana secara tepat (berhemat dan menabung). Tema Ramadan/Idulfitri yang diusung tahun ini merefleksikan ajakan tersebut, yakni Serambi Rupiah Ramadan : Belanja Bijak,” pungkasnya.(Kifli).