Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Prof Dr Ir Berty OA Sompie MEng angkat bicara soal komitmen institusinya dalam memberantas pungutan liar.(Foto: Ist).
Manado, Infosulut.id – Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Prof Dr Ir Berty OA Sompie MEng angkat bicara soal komitmen institusinya dalam memberantas pungutan liar.
Dia pun memintakan kepada seluruh mahasiswa, orang tua maupun civitas akademik agar tak segan melapor.
“Jika ada dugaan pungli, silahkan lapor. Kami punya layanan e-lapor,”ungkap dia Kamis (30/3/2023).
Kalau ada pengaduan kata Berty, dari semua civitas mahasiswa, pasti ditindaklanjuti.
“Kalau ada bukti pengaduan pasti akan saya ditindaklanjuti,”kata dia.
Lanjutnya, mengadu juga harus jelas. Selama dia terbuka identitasnya, kita pasti jaga privasinya.
Dia pun mewanti-wanti pengaduan dugaan pungli atau bentuk pelanggaran harus disertai bukti.
“Jangan hoaks, menyebar fitnah dan mencemarkan nama baik.
Tapi kalau benar, dosen pungli, saya tindak, kalau perlu pecat,” kata Berty Sompie.
Terkait itu, sempat viral surat pernyataan mahasiswa yang diunggah ke Instagram dan media sosial lainnya.
Dalam surat disebutkan, mahasiswa menyatakan tanpa paksaan menyediakan konsumsi untuk para penguji saat ujian.
Sayang, identitas sang mahasiswa tak disebutkan jelas di postingan itu.
Terkait ini, Rektor Berty Sompie mengatakan mahasiswa tidak diwajibkan menyediakan konsumsi saat menjalani ujian.
“Unsrat tidak ada yang namanya mahasiswa wajib menyediakan konsumsi untuk penguji dan pegawai,” kata Berty Sompie.
Pasalnya, biaya untuk penguji dan pegawai sudah termasuk dalam Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dibayar mahasiswa.
“Berbeda jika, karena bersyukur sudah selesai ujian, mahasiswa menyediakan makan, ya tidak apa-apa.
Karena dia senang, sudah sarjana, tidak mungkin juga kita tolak. Konteksnya beda,” kata Berty Sompie lagi. (Kifli)