Manado, Infosulut.id – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Utara (Sulut) berkolaborasi dengan Pemprov Sulut untuk menunjang pariwisata daerah.
Salah satu hal yang didorong yaitu meminta pengusaha perhotelan di Sulut untuk menayangkan siaran lokal di setiap unit kamar hotel.
Hal ini disepakati bersama Ketua KPID Sulut Reidi Sumual dan Kepala Dinas Komumikasi Informatika Persandian dan Statistik (KIPS) Provinsi Sulut, Steven Liow.
“Kami tahu masih banyak hotel yang belum memiliki siaran lokal di setiap unit kamar hotel. Maka dari itu sudah saatnya semua hotel memilih siaran lokal untuk bisa disaksikan oleh tamu yang menginap,” ujar Sumual dalam Workshop Literasi Digital di Hotel Mercure, baru-baru ini.
Ia menyebut, tayangan siaran TV lokal akan menarik tersaji sebagai pilihan, karena TV lokal saat ini didorong untuk produksi konten pembangunan Sulut, termasuk kemajuan aspek pariwisata.
“KPID terus mendorong konten lokal pariwisata hingga kemajuan bidang pembangunan, yang bisa terdokumentasi untuk disaksikan oleh tamu yang datang di daerah ini,” ungkapnya.
Sumual menjelaskan, saat ini ada 17 stasiun TV, termasuk TV Nasional yang berjaringan ke daerah yang komit dengan produksi siaran lokal. Karena sesuai aturan setiap TV harus memiliki 10 persen dari seluruh jam tayangnya dengan konten lokal.
“Program dari gubernur dan wakil gubernur akan terlihat kemajuannya melalui program siar yang terus dipacu oleh TV lokal atau stasiun TV jaringan yang ada,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala DKIPS Sulut, Steven Liow mendukung langkah KPID tersebut. Karena menurutnya, tamu dari luar daerah bisa menyaksikan tujuan wisata melalui siaran TV lokal.
“Kalau hotel di Bali banyak pilihan TV lokal, dan saat kita istirahat bisa sambil menyaksikan informasi pariwisata di hotel tersebut,” sebutnya.
Ia mengatakan dalam waktu dekat akan ada edaran untuk meminta semua bisnis perhotelan mengikuti apa yang ditawarkan KPID Sulut tersebut.
Dalam Workshop Literasi Digital tersebut, KPID dan Pemprov Sulut menghadirkan pengusaha TV Kabel, pengusaha perhotelan dan manajemennya termasuk pelaku UMKM daerah ini. (Kifli)