Manado, Infosulut.id –Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven OE Kandouw, menghadiri perayaan HUT dan beribadah bersama jemaat ke 17 GMIM Tonsaru Tondano
pada Minggu (28/05/2023).
Melihat tampilan gereja dan pastori yang dibangun megah, Kandouw mengingatkan agar jemaat tetap dapat memelihara iman Kristiani tanpa mengabaikan esensi gereja, yang lebih mengedepankan damai sejahtera dan sukacita.
“Bangunan gereja ini dibangun dengan nilai yang mencapai ratusan juta. Namun apakah jemaat GMIM sudah menjadi sumber cinta kasih dan sukcita serta harapan. Itu yang harus jadi kotemplas dan refleksi di hari ulang tahun, bukan seremonial,” ungkap Kandouw.
Ia mengisahkan tentang suatu bagian wilayah di India, tepatnya di negara bagian utara dekat Nepal, menurutnya, di sana penduduknya beragama Hindu semua. Menariknya, selama 300 tahun tidak didapati adanya perceraian. Demikian juga di wilayah di Iwo Jima bagian selatan Jepang, selama 80 tahun ini tidak didapati tindak pidana ringan.
Di sana tidak ada GMIM. Nah, apakah Jemaat GMIM Paulus Tonsaru selama 117 tahun ini, tidak ada perceraian dan tindak pidana.” Itu substansinya, jadi gereja bukan terletak pada bangunan secara fisik,” sebut Kandouw.
Ia juga menyampaikan bangunan gereja dan pastori yang rampung, tetap dapat mengedepankan damai sejahtera dan sukacita.
“Puji Tuhan gereja dan pastori sudah bagus tapi substansinya itu, harus ada damai sejahtera dan cinta kasih. Harapan untuk kita semua. Kalau tidak ada itu semuanya sia-sia,” tukasnya.
Kandouw juga memberikan apresiasi atas kesadaran dan peran jemaat yang ikut menyokong program sentralisasi Sinode GMIM.
“Saya bangga sekali dari 1.050 jemaat di Tondano Raya yang telah berpartisipasi terhadap sentralisasi Sinode GMIM,” serunya.
Kesempatan itu, Kandouw juga melakukan peninjauan pembangunan rumah sakit Tonsaru, Kecamatan Tondano Selatan Kabupaten Minahasa. Dia berharap, setelah rampung nanti, pekerjanya disupport oleh tenaga kerja lokal.
“Harapan saya, setelah rumah sakit Tonsaru beroperasi, agar supaya putra-putri di Tonsaru dapat jadi karyawan. Ini juga yang menjadi keinginan Pak Gubernur Olly Dondokambey,” ujarnya sembari berharap, tenaga kerja rumah sakit nantinya, memiliki determinasi, atau kepastian serta daya tahan dalam bekerja.(Kifli).