Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Olly Dondokambey.(Foto:ist).
Tondano, Infosulut.id – Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Olly Dondokambey sangatlah optimistis untuk mengirimkan tenaga kerja ke negeri sakura yakni Jepang dengan target sebanyak 1.000 orang setiap tahunnya.
Menurut Olly Dondokambey, peluang yang dibuka pemerintah menjadi kesempatan bagi peserta didik yang saat ini sedang menempuh studi pertanian.
“Baru-baru ini, Pemprov Sulut telah mengirimkan 60 orang tamatan SMK PPN Pertanian Kalasey ke Jepang. Ini yang menjadi target pemerintah dan gereja untuk mengirimkan 1.000 orang setiap tahun,” kata Olly di sela-sela ibadah ibadah pentahbisan gedung GMIM Filadelfia Timu, yang dibarengi dengan pletakan batu pertama pembangunan pastori. Sekaligus juga perayaan HUT ke-59 Jemaat GMIM Filadelfia Timu serta pelantikan dan serah terima pelayanan Ketua BPMJ, Minggu (11/6/2023).
Ia menyampaikan program pengiriman siswa SMK ke Jepang, agar mendapat dukungan penuh gereja. Yakni dengan melakukan sosialisasi kepada generasi muda.
“Mereka akan mendapatkan pengalaman pendidikan yang cukup baik. Bahkan penghasilan yang juga baik. Yaitu sebesar 200 ribu Yen atau sekitar 15 sampai 20 juta tiap bulannya,” sebut Olly.
Sektor pertanian, ungkap Olly, sudah menjadi sektor yang membudaya di Sulut. Ditambah lagi dengan pelatihan, maka akan menghasilkan SDM yang unggul. “Mari kita dorong anak-anak kita masuk di SMK Pertanian. Ada di Kakas dan Kalasey. Kita berikan dorongan sehingga masyarakat Sulut, khususnya para pemuda dapat pekerjaan yang lebih baik,” tandasnya.
Pada saat pelepasan siswa magang, Wagub Steven Kandouw mengatakan kebijakan tersebut merupakan kerja luar biasa, yang merupakan kolaborasi Kementerian Tenaga Kerja, Indonesia Jepang Bisnis Network dan Pemprov Sulut.
“Ini merupakan suatu achievement baru buat kita. Di mana anak-anak kita diberikan kesempatan untuk bekerja di luar negeri berdasarkan kompetensi mereka. Kali ini Pertanian karena mereka dari SMK Pertanian. Berikut Keperawatan, Peternakan, Pariwisata dan Perhotelan. Ini bagus sekali,” kata Wagub.
Sementara persiapan siswa magang ke Jepang kata Wagub, Dinas Pendidikan telah mempersiapkan bahasa, kelakuan, etos kerjanya, motivasi kerja. “Ini menjadi untuk menutup pergerakan tenaga kerja ilegal, yang tidak memiliki jaminan,” ujarnya.
Indonesia Japan Bussiness Network, Ronny Candra menyampaikan kebutuhan tenaga kerja untuk Jepang saat ini, mencapai 24 ribu, tetapi baru 18 ribu yang terisi.
Untuk itu, kepada masyarakat Sulut didorong untuk bekerja di Jepang. “Peluang bekerja di Jepang sangat terbuka. Contohnya saja, seperti di Oarai yang warganya didominasi orang Sulut. Jadi jangan takut kerja di Jepang,” tukasnya.(Kifli).