Manado, Infosulut.id – Indonesia Medical Expo and Health Tourism 2023 secara resmi digelar di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Manado town square 3, Jumat (04/08/2023).
Pelayanan kesehatan berbasis pariwisata ini rencananya berlangsung selama tiga hari ke depan yaitu Jumat-Minggu.
Indonesia Medical Expo and Health Tourism 2023 menghadirkan sejumlah pelayanan kesehatan dunia medis beserta alat-alat kesehatan yang dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat.
Sulawesi Utara, merupakan daerah yang strategis di Kawasan Timur Indonesia dalam menunjang perekonomian negara.
Sulut dipilih sebagai tuan rumah pelaksanaan Indonesia Medical Expo and Health Tourism 2023 dikarenakan sudah mempunyai infrastrukur kesehatan yang mumpuni dan bersertifikasi.
Pada kegiatan tersebut di hadiri oleh tamu undangan istimewa, Yaitu Menteri kesehatan RI ke-19 Periode masa jabatan 2019-2020, Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K)
Beliau menyampaikan, kegiatan ini sangat menarik karena mendapat dukungan langsung dari stakeholder terkait.
“Kegiatan bagus, sangat menarik baik dari pemerintah daerah, kemenkes, tetapi Sulut masih kekurangan sumber daya manusia di bidang kesehatan, contohnya universitas di Sulut belum ada jurusan Radiologi,” Kata terawan
Lanjut terawan, bahwasannya Pelayanan sudah memadai dan lengkap, namun SDMnya yang masih butuh pendidikan agar bisa menjadi lebih baik lagi.
Sementara itu di tempat yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Dr dr Max R Rondonuwu DH SM MARS dalam sambutannya menjelaskan Sulut merupakan daerah yang berhasil dikancah nasional dalam pemulihan usai pandemi Covid-19.
Program Kemenkes RI seperti penyuksesan vaksinasi Covid-19, mengatasi pandemi Covid-19 dan transformasi bidang kesehatan, mampu diupayakan Pemprov Sulut secepat mungkin. Sulut memiliki segudang potensi kekayaan alam yang mampu diinovasikan untuk menghasilkan produk-produk kesehatan.
“Sulut dengan alam yang lebih baik, termasuk pengembangan pengobatan tradisional yang sangat banyak, banyak potensi yang bisa digali di Sulut,” ungkapnya.
Transformasi kesehatan pada pelayanan medis di rumah sakit, terang Rondonuwu, Sulut memiliki peluang, contohnya RSUP Prof Dr RD Kandouw Manado yang merupakan rumah sakit pengampuh nasional.
Rondonuwu mengharapkan tenaga-tenaga medis di Sulut akan disiapkan dan dipenuhi agar sasaran pariwisata dapat berkembang, terutama wisatawan asing dengan mudah dapat mengakses layanan kesehatan.
Setelahnya, Wakil Gubernur Sulut Drs Steven OE Kandouw menyampaikan, Pemerintah memiliki kewajiban untuk meningkatkan Indeks Pembangungan Manusia (IPM), salah satu indikatornya yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan.
Menurut Kandouw, Pemprov Sulut terus berkomitmen menargetkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat Sulut.
“Hal yang perlu disyukuri, Sulut berhasil menjadi tujuan pariwisata dan investasi. Apalagi saat ini Sulut menjadi tujuan pemulihan kesehatan dan Infrastrukturnya sudah menunjang,” jelas wagub.
Wagub Kandouw turut mengajak seluruh kepentingan untuk terus bersinergi dalam mendukung proyek-proyek strategis pemerintah.
Turut terlibat di Indonesia Medical Expo and Health Tourism 2023 diantaranya Rajawali Nusindo, Phapros, Sentra Medika Hospital Minahasa Utara, Indect Diagnostic/Produk Dalam Negeri, Siloam Hospital, Jasa Medic Transmedic, RSUD Kotamobagu, Medquest, PT Gratia Jaya Mulia, UPTD RSJ Prof Dr VL Ratumbuysang Sulut, UPTD Rumah Sakit Mata Sulut, RSUD ODSK Sulut, Jakarta Biopharmaceutical Industry, BLUD RSUD Maria Walanda Maramis Kabupaten Minahasa Utara, RSUP Prof Dr RD Kandouw Manado, Samator Indo Gas, PT Kalbe Farma, PT Kimia Farma, RSU Manado Medical Centre, Graha Ismaya, RSUSD Toko Kabila, RSMN Bitung RS Manembo-Nembo Bitung, BPJS Kesehatan, Grand Luley Manado, RSUS Noongan, Bank Prisma Dana dan Diastika Biotekindo.
Peliput : Candle
Editor : Julkifli