Dibuka Kepsek Alex Pungus, Puluhan Siswa SMAN 1 Tombariri Antusias Ikut Pelatihan Jurnalistik

oleh -60 views

Manado, Infosulut.id – Ratusan siswa SMA Negeri 1 Tombariri pada Senin (07/08/2023), mengikuti Pelatihan Jurnalistik Siswa.

Pelatihan Jurnalistik yang digelar di ruang Kelas 12 IPS 1 ini dibuka secara resmi oleh Kepala SMAN 1 Tombariri Alex Pungus SPd MAP, didampingi Ketua Jurnalis Pendidikan Sulut (JPS), Julkifli Madina.

Dalam sambutannya, Alex Pungus menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan itu sangat bermanfaat bagi para peserta didik di sekolah. Karena bisa mendapat pengetahuan terkait bagaimana menjadi jurnalis, termasuk kemampuan menulis.

“Apalagi dunia jurnalistik ini sangat penting, kita bisa mengetahui berbagai informasi di belahan dunia yang lain karena adanya jurnalis,” ujar Alex Pungus.

Dia mengatakan, melalui pelatihan itu ada peluang bagi para siswa yang nantinya memiliki minat untuk bisa menjadi jurnalis yang professional.

“Bukan tidak mungkin, ada siswa yang nantinya bisa menjadi jurnalis profesional,” ujarnya.

Materi pertama mengenai Pengantar Pers dan Jurnalistik disampaikan oleh Pemred DetikManado.com Yoseph E Ikanubun. Dia memaparkan terkait pengertian pers, sejarah perkembangan pers, hingga jenis-jenis media massa.

“Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi melalui media cetak, elektronik, dan saluran lain yang tersedia,” papar Ikanubun yang juga Ahli Pers dari Dewan Pers ini.

Ikanubun kembali menyampaikan materi kedua mengenai Mengidentifikasi dan Menangkal Hoaks. Dia membahas tentang misinformasi dan disinformasi, serta contoh-contohnya. Misinformasi adalah informasi yang salah, namun orang yang membagikannya percaya itu benar.
“Sedangkan disinformasi adalah informasi yang salah dan orang yang membagikannya tahu itu salah. Ini disengaja,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga berbagi tips sederhana untuk bagaimaba menangkal hoaks agar tidak menyebar. Juga terkait dengan ancaman hukuman bagi penyebar hoaks.

“Untuk itu jika mendapat informasi, foto, video, jangan langsung disebar. Kita harus punya sikap skeptik, kemudian harus cek dan ricek sebelum dibagikan,” ujarnya.
Materi ketiga tentang Teknik Reportase dan Wawancara didampaikan oleh Julkifly Madina. Menurutnya, reportase adalah kegiatan meliput, mengumpulkan fakta-fakta tentang sebuah peristiwa atau masalah dari berbagai sumber.

“Sedangkan wawancara adalah proses pencarian data berupa pendapat, pandangan, pengamatan seseorang,” ujarnya.

Materi keempat mengenai Tekhnik Menulis Berita didampaikan oleh Julkifly Madina. Dia juga membahas tentang unsur, struktur, dan nilai berita.

“Berita yang lengkap harus memiliki unsur 5W 1H yakni What, Who, When, Whree, Why, How,” ujarnya.
Usai penyampaian materi, para peserta diberi kesempatan untuk melakukan simulasi wawancara serta menulis berita. Siswa-siswi ini kemudian mempresentasekan hasil penulisan berita.

Diketahui Pendidikan dan Pelatihan Jurnalistik di SMAN 1 Tombariri ini diikuti 40 siswa dari OSIS dan siswa pilihan dari kelas masing-masing. (Kifli).