Manado, Infosulut.id – The Society of Indonesian Enviromental Journalists (SIEJ) yang juga dikenal Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia sukses menggelar kegiatan Safety Holistic Training yang dihelat, Rabu (16/8) hingga Minggu, (20/8/2023) berpusat di Sinteisa Peninsula Hotel Manado.
Dalam kegiatan tersebut melibatkan Jurnalis dan Aktivis sebagai peserta kegiatan, yang dinilai dalam pekerjaan kesehariannnya memiliki resiko yang tinggi.
Seluruh peserta dibekali oleh SIEJ dengan materi yang dipersiapkan guna mempermudah kinerja sehari-hari bahkan berbagai cara menyelamatkan diri ditengah konflik yang dapat mengancam keselamatan Jurnalis maupun Aktivis.
Bukan hanya terkait keselamatan diri, peserta dibekali dengan berbagai materi terkait keamanan digital. Seperti yang marak saat ini yakni, doxing, phising, cyber bullying hingga bagaimana memanjemen stress.
“Pelatihan ini sangat membantu saya sebagai seorang aktivis dalam kinerja sehari-hari, ternyata resiko tersebut kapan saja bisa berdampak. Dalam pelatihan ini, banyak hal yang bisa dipelajari termasuk bagaimana cara memitigasi resiko agar setidaknya dapat terhindar dari suatu masalah,” ujar Aktivis Denny Taroreh disela materi mitigasi resiko.
Sementara Itu Narsum Bambang Muryatno dari SIEJ, dalam materi Manajemen Resiko mengatakan jika, setiap jurnalis dan aktivis berpotensi mengalami resiko keselamatan secara sadar atau pun tidak sadar.
“Tentunya mitigasi resiko itu perlu dilakukan, dan dalam pelatihan ini setiap peserta dibekali dengan cara memanajemen resiko dengan cara mitigasi resiko. Walaupun permasalahan tidak sepenuhnya bisa dihindari, tetapi dengan melakukan mitigasi, setidaknya dapat mengurangi,” ujarnya.
Sementara itu, Irzal salah satu peserta jurnalis menutur, kegiatan Safety Holistic merupakan kesempatan berharga bagi setiap peserta karena memberikan pemahanan terkait manejemen resiko, manajemen stress dan social enginering yang mungkin masih banyak pihak tidak sadar akan dampaknya.
“Seluruh materi kegiatan yang disajikan kepada kami peserta, sangat bermanfaat apalagi kita semua dibekali cara untuk memitigasi resiko, dan mengamankan data, yang faktanya masyarakat Indonesia saat ini kerap mengalami masalah data digital. Tidak menutup kemungkinan bisa terjadi didaerah ataupun dilingkungan dimana kita berada,” pungkasnya.(Kifli).