Kenaikan Harga Beras Pemicu Inflasi 0,14 Persen Bulan Sebtember 2023 di Kota Manado

oleh -26 views

Pedagang beras di Pasar bersehati Manado menunggu pembeli. Harga beras memicu inflasi di Kota Manado pada Bulan September 2023.(Foto:Ist).

Manado, Infosulut.id – Pada Tahun 2023 ini tepatnya Bulan September di Kota Manado mengalami inflasi 0,14 persen.

Adanya inflasi di Bulan September, inflasi tahun kalender Manado sebesar 0,94 persen dan inflasi year on year (yoy) sebesar 1,16 persen. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, Asim Saputra menjelaskan, dari sebelas kelompok pengeluaran di Kota Manado, secara year on year (yoy) semua kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks.

Dirincikan, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 2,93 persen; perawatan pribadi dan jasa lainnya 2,49 persen; pakaian dan alas kaki 2,33 persen dan Rekreasi, Olahraga dan Budaya 1,84 persen.

Selanjutnya, makanan, minuman dan tembakau 1,52 persen; perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,71 persen; perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,25 persen dan transportasi 0,22 persen.

Lalu, informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,20 persen; kesehatan 0,05 persen dan pendidikan sebesar 0,01 persen.

“Penyumbang inflasi terbesar secara year on year (yoy) pada bulan September yaitu beras sebesar 0,7871 persen,” kata Asim Saputra, Selasa (3/10/2023).

Sedangkan komoditas penyumbang deflasi terbesar yaitu cabai rawit sebesar 0,4137 persen.

Jika dilihat secara month to month, penyumbang inflasi terbesar di Bulan September 2023 yaitu ikan Deho sebesar 0,0971 persen.

“Sedangkan penyumbang deflasi terbesar adalah tomat sebesar 0,0955 persen,” ujar Asim. 

Dilihat dari inflasi month to month (mtm) Manado menempati urutan ke-7 inflasi di Pulau Sulawesi dan urutan ke-57 secara nasional.

Sedangkan secara year on year (yoy) Manado menempati urutan ke-12 di Pulau Sulawesi dan urutan ke-89 secara nasional.

Dari 90 kota pantauan IHK nasional, inflasi year on year (yoy) tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 5,26 persen dan terendah terjadi di Kota Gorontalo dan Manado sebesar 1,16 persen.(Kifli)